Usai Siaga Kebakaran Lahan, Riau Kini Harus Siap Hadapi Bencana Banjir

Pemerintah Provinsi Riau mencabut status siaga karhutla pada 30 November 2022 dan kini sedang bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir.

oleh M Syukur diperbarui 01 Des 2022, 18:00 WIB
Bencana banjir di Riau beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau mencabut status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 30 November 2022. Hal ini dilakukan karena daerah di Bumi Lancang Kuning mulai masuk musim hujan. 

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun di Pekanbaru, hujan terjadi pada sebagian daerah Riau pada siang hari dan sebagian lagi pada malam hingga dini hari.

BMKG Pekanbaru juga mengeluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir di sebagian besar wilayah. 

Dengan intensitas hujan cukup tinggi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau tengah bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir. 

"Ini mengingat sering hujan dalam beberapa pekan terakhir," kata Kepala BPBD Riau Edy Afrizal, Rabu petang. 

Sebelumnya, sejumlah kabupaten di Riau menetapkan siaga darurat banjir. Keadaan ini menjadi pendukung bagi Pemerintah Provinsi Riau menetapkan siaga banjir dengan skala provinsi. 

"Kami sudah menyiagakan personel dan peralatan untuk membantu masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana, sebagai bentuk antisipasi adanya potensi cuaca ekstrem di Riau," ungkap Edy.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2 dari 2 halaman

Segera Melapor

Edy berpesan kepada pemerintah kabupaten dan kota di Riau yang mengalami bencana banjir agar melapor dengan cepat. 

"Jika sewaktu-waktu butuh bantuan, laporkan," ucap Edy. 

Terkait potensi karhutla pada tahun depan, BPBD sudah berkoordinasi dengan BMKG. Prakiraan cuaca pada tahun depan tidak menentu. 

"Artinya di musim kemarau bisa saja terjadi hujan, atau sebaliknya," jelas Edy.

BMKG, sebut Edy, meminta BPBD kabupaten dan kota untuk berhati-hati meskipun musim kemarau diperkirakan terjadi pada Maret. 

"Kemungkinan tahun depan untuk penetapan status siaga darurat Karhutla di Riau ditetapkan mulai Maret, kalau tahun ini kan mulai Februari," beber Edy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya