Bos Binance Changpeng Zhao Sebut Regulator Punya Peran Penting untuk Industri Kripto

Regulator akan memperketat aturan untuk industri karena banyaknya pemain besar kripto yang jatuh.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Nov 2022, 06:00 WIB
CEO Binance Changpeng Zhao (dok.Instagram/@changpengzhao/https://www.instagram.com/p/CXvpw4ZPUfE/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Bos Binance, Changpeng Zhao menyebut regulator memiliki peran penting untuk industri kripto agar ekosistem dan industri menjadi lebih sehat di masa depan. 

Hal itu disampaikan Zhao ketika mengisi acara Indonesia Fintech Summit 2022 di Bali, Jumat, 11 November 2022, Zhao menyebut, regulator akan memperketat aturan untuk industri karena banyaknya pemain besar kripto yang jatuh. 

Akibat hal ini, regulator di seluruh akan fokus pada exchanger seperti bisnis modelnya. Tapi bagi saya itu adalah hal bagus untuk industri kripto.

“Kita mungkin sepakat tidak ada yang mau hidup tanpa aturan, begitupun untuk industri kripto. Di sisi lain ada aturan yang baik dan buruk, kita harap bisa mendapatkan aturan yang seimbang,” kata Zhao. 

Zhao memaparkan ada beberapa regulator yang masih memiliki pemahaman secara teori terkait kripto, tetapi ada regulator yang memang sudah sangat paham dengan teknolog ini.

“Ketika saya berkunjung ke Dubai, saya tidak perlu menjelaskan lagi apa itu kripto, tetapi mereka yang bertanya bagaimana langkah selanjutnya dari teknologi ini,” jelas Zhao.

Kondisi Industri Kripto Saat Ini

Pada kesempatan yang sama, bos Binance itu memberikan gambaran kondisi industri kripto sepanjang 2022. Zhao menjelaskan ada banyak hal yang terjadi pada industri kripto salah satunya adalah banyak pemain besar industri yang jatuh. 

“Mulai dari Terra, salah satu pemain besari, Three Arrows Capital, Celsius, dan yang terbaru ini FTX. FTX menjadi salah satu pemain besar yang baru-baru ini jatuh,” ujar Zhao. 

Zhao menambahkan akan ada dampak domino yang bisa terjadi dari bergulirnya kasus FTX, seperti ada berbagai proyek yang terdampak dari FTX. 

“Kita mungkin tidak akan melihat dampaknya sekarang, kemungkinan akan terjadi dalam bebreapa pekan ke depan,” pungkas Zhao.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Investor Ini Prediksi Harga Bitcoin Bisa Sentuh Rp 3,9 Miliar pada 2023

Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Sebelumnya, investor dan pendiri Draper Fisher Jurvetson (DFJ), Tim Draper yakin dengan prediksi bitcoinnya yang mengatakan aset kripto terbesar ini akan mencapai harga USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,9 miliar per koin.

Sebelumnya, Draper mengatakan pada April 2018, di pesta blockchain Universitas Draper, ia memperkirakan harga Bitcoin dapat menyentuh USD 250 ribu pada 2022.

Kemudian pada acara Web Summit 2022, Draper mengatakan dia memperpanjang perkiraannya selama enam bulan, karena dia sekarang memprediksi bitcoin akan mencapai kisaran harga itu pada pertengahan 2023.

“Pada pertengahan tahun 2023  saya memperkirakan bitcoin akan mencapai USD 250.000 (Rp 3,9 miliar),” kata Draper dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (8/11/2022).

Perusahaan Draper yaitu Draper Fisher Jurvetson adalah Venture Capital terkenal di industri kripto, dia juga mendukung perusahaan terkemuka seperti Tesla, Spacex, Robinhood, Docusign, Ring, Skype, dan Baidu.

Di tengah pasar beruang tahun ini dan berbicara di konferensi Web Summit 2022, Draper mengatakan bitcoin pada dasarnya adalah perlindungan terhadap tata kelola yang buruk.

Berharap Investor Kripto Wanita Bertambah

Draper juga mengatakan dia mengharapkan wanita menjadi demografi teratas investor ritel yang akan membantu membawa harga bitcoin ke wilayah USD 250 ribu. Komentar itu mirip dengan pernyataan yang dia buat selama wawancara dengan Wolf of All Streets Juni lalu. 

Draper mengungkapkan, lonjakan permintaan bitcoin akan berasal dari pengeluaran ritel. 

3 dari 4 halaman

Tidak Mudah

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Draper juga menjelaskan saat ini, tidak mudah menggunakan bitcoin untuk hal-hal seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Namun, begitu pembelanja ritel dapat menggunakan bitcoin (BTC). 

Draper dengan sepenuh hati percaya tidak akan ada alasan untuk mempertahankan mata uang fiat. 

Pemodal ventura itu juga berbicara tentang stablecoin dan mencatat sementara mereka adalah jembatan menuju bitcoin yang baik, mereka terpusat dan pada akhirnya, mereka tidak ada artinya dibandingkan.

Saat berbicara tentang stablecoin, Draper menyebutkan Terra stablecoin UST yang sekarang sudah tidak berfungsi dan token asli LUNA dari blockchain. Draper mengatakan kepada pewawancara konsep stablecoin buatan Terra dibuat salah.

4 dari 4 halaman

Coinbase Kritik Aturan Kripto Singapura, Ada Apa?

Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Sebelumnya, Co-founder dan CEO platform pertukaran kripto yang berbasis di AS Coinbase, Brian Armstrong, mengatakan Singapura ingin menjadi regulator yang berwawasan ke depan, tetapi tidak menyambut perdagangan kripto.

Hal itu terkait beberapa pernyataan dari pemerintah Singapura dan regulasi kripto di negara tersebut. 

Singapura telah berulang kali memperingatkan cryptocurrency sangat spekulatif dan tidak stabil setelah banyak investor ritel kehilangan sebagian besar tabungan mereka. Singapura juga telah melarang iklan kripto di area publik dan di media sosial. 

“Singapura ingin menjadi pusat Web3, tetapi secara bersamaan mengatakan, mereka tidak benar-benar akan mengizinkan perdagangan ritel atau dompet yang dihosting sendiri,” ujar Armstrong di Singapore FinTech Festival 2022, dikutip dari CNBC, Sabtu (5/11/2022).

Menurut Amstrong, hal itu tidak sesuai dan dia ingin melihat Singapura merangkul perdagangan ritel dan dompet yang dihosting sendiri. 

Coinbase sendiri telah menerima persetujuan prinsip dari MAS untuk menawarkan layanan token pembayaran digital di negara-kota.

Sejauh ini, Singapura baru memberikan 17 persetujuan prinsip dan lisensi setelah melalui proses seleksi yang ketat setelah 180 aplikasi. Binance dilaporkan menarik aplikasinya untuk beroperasi di Singapura awal tahun ini.

Sebagai tanggapan, Mohanty dari Otoritas Moneter Singapura mengatakan investor ritel hari ini terkena risiko yang tidak mereka pahami dalam investasi kripto. Mohanty kemudian menantang Armstrong untuk menyebutkan peraturan yang menurutnya harus ditinjau ulang.

“Kripto tidak boleh diperlakukan dengan kerugian, mereka harus diperlakukan sama dengan peraturan jasa keuangan lainnya,” jelas Mohanty.

Mohanty menambahkan, sebagai regulator tidak khawatir dengan protokol internet, tetapi peduli dengan pelanggan yang pergi ke bank. Bank bertanggung jawab untuk memastikan mereka melindungi pelanggan mereka.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya