Jurus Serabi Kalibeluk yang Mirip Bika Ambon Menjawab Tantangan Zaman

Sekilas, serabi kalibeluk memiliki tampilan yang mirip bika ambon khas Medan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 07 Nov 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi serabi. (Photo @azerbaijan_stockers Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Batang - Serabi merupakan salah satu kuliner tradisional khas Indonesia. Bahkan, ada beberapa jenis serabi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Salah satunya adalah serabi kalibeluk khas Batang. Mengutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, serabi kalibeluk memiliki ciri khas yang bisa langsung dikenali, yakni bentuknya yang besar dengan diameter sekitar 10 cm.

Sekilas, serabi kalibeluk memiliki tampilan yang mirip bika ambon khas Medan. Pasalnya, keduanya sama-sama memiliki tekstur yang berongga, tetapi memiliki bentuk yang berbeda.

Serabi ini biasanya disajikan satu tangkup atau satu pasang yang berisi dua loyang serabi. Bentuknya yang setengah lingkaran akan terlihat bulat sempurna saat ditangkupkan.

Dari segi rasa, serabi ini hanya memiliki dua varian saja, yakni original dengan rasa santan gurih dan manis dengan tambahan gula merah atau gula aren. Jajanan ini pun memiliki harga yang relatif teejangkau.

Satu tangkup serabi kalibeluk hanya dibanderol Rp13.000 saja. Biasanya, satu tangkup serabi bisa dijadikan camilan satu keluarga.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Proses Pembuatan

Sementara itu, proses pembuatan serabi masih menggunakan cara tradisional. Pertama, beras ditumbuk hingga menjadi tepung yang halus, kemudian dicampur parutan kelapa dan air untuk membuat adonan yang kental.

Peralatan yang digunakan untuk memasak pun masih menggunakan alat manual berupa tungku kayu. Serabi dicetak menggunakan cobek dari tanah liat dan kemudian dimasak hingga matang.

Proses memasak yang masih tradisional inilah yang menjaga cita rasa keaslian serabi kalibeluk. Serabi ini bisa ditemukan dengan mudah di lokasi sentranya, yakni di Desa Kalibeluk.

Desa Kalibeluk mudah diakses lantaran berada di dekat exit tol Warungasem Batang yang berbatasan dengan Kota Pekalongan. Beberapa pedagang serabi rumahan akan menjajakan dagangannya setiap pagi.

Namun, saat ini jumlah pedagang serabi kalibeluk semakin berkurang lantaran tergerus zaman. Namun, untuk tetap membuat kuliner ini bertahan, saat ini serabi kalibeluk juga tersedia dalam berbagai toping, seperti keju, meses, dan aneka toping lainnya.

(Resla Aknaita Chak)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya