OJK Perluas Literasi Pasar Modal Syariah hingga ke Turki dan Prancis

Kolaborasi OJK dan MES berupa peluncuran video sejarah pasar modal syariah dan video edukasi pasar modal syariah serta berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Nov 2022, 20:27 WIB
Pengunjung melintas di depan salah satu banner saat Festival Pasar Modal Syariah 2016 di Bursa Efek Jakrta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) berkolaborasi mendorong diaspora Indonesia masuk pasar modal syariah tanah air.

Kepala Pengawas Eksekutif Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi mengatakan upaya itu dalam rangka pengemabnagan pasar modal syariah nasional. Kolaborasi OJK dan MES berupa peluncuran video sejarah pasar modal syariah dan video edukasi pasar modal syariah serta berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi yang telah dilakukan selama ini, yang dikukuhkan dengan penandatangan MoU.

"Pada tahun ini, sosialisasi tersebut telah menjangkau mas diaspora Indonesia di beberapa negara melalui kegiatan roadshow pasar modal syariah bersama MES perwakilan khusus Turki dan Perancis,” kata Inarno dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Oktober, Kamis (3/11/2022).

Selain pasar modal syariah, OJK juga melakukan kebijakan lain untuk memperkuat perlindungan investor melalui kerangka pengaturan terkait mekanisme permohonan kepailitan dan PKPU di pasar modal, khususnya perusahana efek.

"Adanya payung hukum atas pelaksanaan kewenangan OJK dalam permohonan pailit dan PKPU diharapkan dapat meningkatkan  kepercayaan investor,” kata Inarno.

Di samping itu, OJK turut memperkuat investor pasar modal melalui implementasi pelaporan transaksi efek new dalam rangka meningkatkan layanan kepada partisipan dan integritas data pelaporan transaksi efek bersifat utang dan sukuk atau EBUS. Ia menilai, pembaharuan infrastruktur TI dan fitur akan mempermudah pelaporan transaksi sekaligus meningkatkan validitas laporan melalui koneksi data PLTE dan SID KSEI.

 

 

2 dari 3 halaman

OJK Bersama MES Perluas Jangkauan Literasi Pasar Modal Syariah hingga ke Turki

Sebuah layar tentang tabel saham dipajang saat Festival Pasar Modal Syariah 2016, Jakarta, Kamis (31/3). Pertumbuhan pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan nonsyariah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indonesia memiliki potensi ekonomi besar yang dapat terus dikembangkan melalui mekanisme keuangan syariah termasuk pasar modal syariah.

Dibutuhkan peran berbagai pihak untuk mendongkrak pasar modal syariah di Indonesia. OJK pun  bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyelenggarakan Roadshow Pasar Modal Syariah Go Internasional pada Sabtu, 18 Juni 2022 secara virtual. Hal ini sebagai sarana untuk akselerasi pertumbuhan pasar modal di Indonesia.

Melibatkan jaringan Pengurus Wilayah Khusus MES Turki, roadshow ini digelar bagi segenap diaspora masyarakat Indonesia yang ada di Turki.

Roadshow tersebut dibuka secara langsung oleh perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara - Turki yaitu Minister Counselor Fungsi Ekonomi, Hikmat Moeljawan. Dalam sambutannya Hikmat apresiasi kepada OJK dan MES yang telah menginisiasi program literasi keuangan syariah bagi masyarakat diaspora Indonesia di Turki.

 

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Pengunjung mendatangi sebuah stand saat Festival Pasar Modal Syariah 2016 di Bursa Efek Jakrta, Kamis (31/3). Jumlah saham syariah tercatat sebanyak 318 saham atau 61 persen dari total kapitalisasi pasar saham Indonesia. (Liputan6.com/AnggaYuniar)

 “Kami juga mengapresiasi MES dan OJK yang telah melakukan 94 kali roadshow keuangan syariah dengan penerima manfaat mencapai 30 ribu orang. Ini merupakan capaian yang patut dibanggakan”, terang Hikmat.

Hikmat melanjutkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi ekonomi yang besar dibuktikan dengan keanggotaannya sebagai salah satu negara G20. Hal ini tentu dapat terus dikembangkan melalui dukungan secara berkelanjutan dari mekanisme keuangan syariah, dalam hal ini pasar modal syariah.

"Terlebih Indonesia juga merupakan negara dengan ekosistem startup terbesar kelima di dunia dengan nilai mencapai ekonomi USD40 miliar,” lanjut Hikmat.

Dia menuturkan, potensi tersebut dapat diperluas dan dioptimalkan melalui partisipasi aktif seluruh diaspora Indonesia di Turki.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya