Menlu Retno Gandeng Menkes Ethiopia untuk Giatkan Vaksinasi COVID-19 Global

Menlu Retno dan Menkes Ethiopia membahas soal vaksinasi global.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Sep 2022, 15:32 WIB
Menlu RI Retno Marsudi dan Menkes Ethiopia, Mrs. Lia Tadesse Gebremedhin bertemu di sela-sela High Level Week SMU ke-77 PBB di New York (24/09/2022). (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masih terus menyuarakan kepentingan untuk menggiatkan program vaksinasi global

"Indonesia tetap berkomitmen memperjuangkan distribusi dan akses yang adil untuk produk penanggulangan COVID-19," ujar Menlu Retno, seperti dikutip dari portal resmi Kemlu, Rabu (28/9/2022). 

Menlu juga sampaikan bahwa di masa depan, COVAX dapat memainkan perannya untuk perkuat kapasitas negara berkembang dan arsitektur kesehatan global.

“COVAX dapat bantu persiapan yang lebih baik untuk hadapi potensi pandemi lainnya karena mandat kerja COVAX akan diperpanjang hingga 2023," sambung Retno.

Sebagai forum kerja sama multilateral, COVAX telah buktikan bahwa multilateralisme bekerja efektif. Hingga kini, sedikitnya 1,84 miliar dosis vaksin telah dikirim oleh COVAX melalui jalur multilateral. 79 negara telah capai target vaksinasi sebesar 70%, termasuk Indonesia.

Melalui COVAX, Indonesia telah mendapatkan 130,662,975 (25,6%) dosis vaksin COVID-19 secara gratis.​

Menlu RI dan Menkes Ethiopia, Mrs. Lia Tadesse Gebremedhin bertemu di sela-sela High Level Week SMU ke-77 PBB di New York (24/09/2022). Kedua Menteri bersama dengan Menteri Pembangunan Internasional Kanada adalah Ketua Bersama COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC-EG).

Sementara itu, Menkes Lia sampaikan bahwa struktur COVAX perlu disesuaikan dengan perkembangan pandemi, khususnya dalam upaya meningkatkan kapasitas bagi negara-negara dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi pandemi lainnya. ​

Ke depannya, kedua menteri sepakat untuk melihat kembali kebutuhan bagi COVAX agar dapat terus bekerja dengan WHO, serta memastikan negara-negara memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mempercepat dan mengembangkan strategi kesehatan nasionalnya.

2 dari 4 halaman

Strategi WHO untuk Capai Target Vaksinasi Global COVID-19

Menlu RI Retno Marsudi dan Menkes Ethiopia, Mrs. Lia Tadesse Gebremedhin bertemu di sela-sela High Level Week SMU ke-77 PBB di New York (24/09/2022). (Dok: Kemlu RI)

Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres merilis Strategi WHO untuk Mencapai Vaksinasi Global COVID-19 pada pertengahan 2022.

Menurut Tedros, orang-orang di negara miskin terus berisiko, sementara mereka yang di negara kaya dengan tingkat vaksinasi yang tinggi menikmati perlindungan alias mendapatkan vaksin COVID-19 yang jauh lebih besar.

WHO telah menetapkan target untuk memvaksinasi 10 persen dari setiap negara pada akhir September. Namun, pada bulan tersebut 56 negara belum dapat melakukannya, sebagian besar adalah negara-negara di Afrika dan Timur Tengah.

3 dari 4 halaman

Strategi WHO

Menjelang pergantian tahun, WHO peringatkan masyarakat akan kemungkinan munculnya banyak varian baru COVID-19 yang lebih mematikan. (unsplash.com/Tai's Captures)

Maka dari itu, strategi baru menguraikan rencana untuk mencapai target WHO untuk memvaksinasi 40 persen dari populasi setiap negara pada akhir tahun ini dan 70 persen pada pertengahan 2022.

“Mencapai target ini akan membutuhkan setidaknya 11 miliar dosis vaksin. Pada akhir September, lebih dari 6 miliar dosis telah diberikan di seluruh dunia,” kata Tedros dalam konferensi pers WHO, Kamis (7/10/2021).

“Dengan produksi vaksin global sekarang hampir 1,5 miliar dosis per bulan, ada pasokan yang cukup untuk mencapai target kami, asalkan ada pemerataan dosis tersebut,” sambungnya.

4 dari 4 halaman

Akan Terus Diperbaharui

Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)

Tedros menambahkan, strategi baru ini akan menjadi dokumen yang terus diperbarui seiring perkembangan virus dan vaksin.

“Pembaruan pasti akan terus dilakukan, selama virus terus beredar luas.”

Dalam acara yang sama Antonio Guterres mengatakan bahwa ini adalah jalan keluar yang dibiayai, terkoordinasi, dan kredibel untuk semua orang, di mana pun.

“Tanpa pendekatan yang terkoordinasi dan adil, pengurangan kasus di satu negara tidak akan berkelanjutan dari waktu ke waktu. Demi semua orang, kita harus segera membawa semua negara ke cakupan vaksinasi tingkat tinggi.”

Infografis 6 Rekomendasi WHO untuk Akhiri Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya