Sindikat Curanmor di Karawang Digulung

Di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, setiap bulan ada 18 sepeda motor yang dicuri dari pemiliknya. Sedangkan kendaraan roda empat hanya satu unit per bulan.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Mar 2003, 00:34 WIB
Liputan6.com, Karawang: Nyonya Kasiyem bersedih. Ibu dua anak ini tak menyangka bakal mendekam di Kantor Kepolisian Resor Karawang. Apalagi, dia mengaku tak melakukan kejahatan apa pun. "Saya mana tahu kalau itu motor curian. Yang saya tahu dia datang mau menggadai motor karena perlu uang," kata Kasiyem ketika ditemui SCTV, baru-baru ini.

Kisah ini berawal dari kedatangan Sadi Supendi alias Along, seorang kerabat Kasiyem. Ia bermaksud menggadaikan sebuah sepeda motor dengan alasan sedang memerlukan uang. Tanpa banyak curiga, Kasiyem pun membantu Sadi. Belakangan terungkap bahwa sepeda motor yang digadai adalah barang curian. Itulah sebabnya, polisi menahan Kasiyem karena diduga sebagai penadah sepeda motor curian. Wanita yang pernah bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Timur Tengah itu kini harus mendekam di Kantor Polres Karawang.

Sebelum menangkap Kasiyem, Tim Reserse Kriminal Polres Karawang terlebih dahulu membekuk Sadi. Ia diduga sebagai gembong sindikat curanmor di Karawang. Dari keterangan Sadi, polisi akhirnya menangkap anggota sindikat curanmor yang lain, yakni Sasmita, Jedi, Rajum, Ota, Raip, Nawi, dan Anwar. Polisi juga mengkonfrontasi keterangan Sadi dengan Wasim dan Iwa Cahyadi. Kedua ujung tombak sindikat curanmor ini sudah lebih dulu mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Karawang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang Ajun Komisaris Polisi Iwan R. Setiawan mengatakan, meski kelompok Sadi telah digulung, polisi tetap meminta masyarakat berhati-hati. Soalnya, boleh jadi akan muncul sindikat curanmor baru di Karawang. Di kabupaten ini, rata-rata ada 18 sepeda motor yang dicuri per bulan. Sedangkan untuk kendaraan roda empat hanya satu unit per bulan. Modus operasi pencurian umumnya dipetik di tempat parkir atau halaman rumah. Para pelaku juga tak segan melukai korban apabila melawan.(ULF/Syaiful Halim dan Agus Ginanjar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya