Rincian Oleh-Oleh Jokowi dari Asia Timur

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, Indonesia memperoleh komitmen investasi sebesar USD 6,72 miliar dari Korea Selatan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Agu 2022, 20:15 WIB
Presiden Jokowi bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis (28/7/2022). (Biro Pers/Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sederet hasil pencarian investasi yang dilakukannya saat bertolak ke negara Asia Timur seperti Jepang, China hingga Korea Selatan. Indonesia diklaim berhasil menangkap realisasi investasi yang nilainya miliaran dolar Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan Jokowi saat melakukan rapat terbatas dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, Rabu (24/8/2022).

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, Indonesia memperoleh komitmen investasi sebesar USD 6,72 miliar dari Korea Selatan.

"Salah satu komitmen investasi Korea sebesar USD 6,72 miliar, atau setara dengan Rp 100 triliun lebih. Perlu kami sampaikan bahwa dari yang sudah ada semuanya sudah on going, bahkan sebagian groundbreaking-nya mulai di akhir tahun ini dan sebagian di Januari," ujar Bahlil.

Bahlil menambahkan, dalam komitmen investasi tersebut terdapat komitmen penambahan investasi sebesar USD 3,5 miliar dari Posco yang akan bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk memproduksi baja untuk otomotif, termasuk kendaraan listrik.

"Seluruh perizinan dan insentifnya sudah clear," kata Bahlil.

Selain itu, terdapat juga komitmen untuk pembangunan pabrik sepatu di Sragen, Jawa Tengah yang akan menyerap tenaga kerja kurang lebih 30 ribu orang. Kemudian juga LG yang membangun pabrik baterai listrik serta berminat untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN).

"LG dalam membangun ekosistem baterai mobil semuanya masih dalam schedule, semua kerja, dan realisasinya sebagiannya sudah jalan," sebut Bahlil.

 

2 dari 3 halaman

Energi Baru Terbarukan

Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana bertolak menuju Beijing, China untuk memulai rangkaian kunjungan luar negeri ke tiga negara di kawasan Asia Timur (Foto: Biro Sekretariat Presiden)

Untuk China, Bahlil mengungkapkan komitmen Tiongkok untuk penambahan impor CPO dari Indonesia. Selain itu, Cina juga akan berinvestasi dalam pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara (Kaltara) serta energi baru terbarukan.

"Tadi kami diarahkan untuk melakukan percepatan terhadap kawasan industri di Kaltara, dan alhamdulillah semua perizinannya semua sudah selesai dan sekarang pembangunan infrastrukturnya sudah mulai. Hal-hal lain yang terkait dengan di Cina, pengembangan untuk CATL, kemudian beberapa energi baru terbarukan pun berjalan," paparnya.

Sementara itu, terkait tindaklanjut kunjungan ke Jepang, Menko Airlangga menyampaikan, evaluasi Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) diharapkan dapat segera selesai, sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

"Pemerintah Jepang sudah menerima sertifikasi New ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) dan juga memperluas usulan akses pasar untuk produk tuna kaleng, kopi, produk laut, serta buah tropis seperti mangga, nanas, dan pisang. Ini diharapkan bisa masuk di dalam general review IJEPA, di mana pos tarifnya bisa diperbaiki," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Otomotif

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengawali kunjungan kerja ke Tokyo dengan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio. Pertemuan dilakukan di Kantor PM Jepang, Rabu (27/7/2022). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Airlangga juga memaparkan sejumlah investasi dari Jepang yang masuk ke Indonesia, di antaranya tambahan investasi dari Mitsubishi sebesar Rp 10 triliun, Toyota Group sebesar Rp 27,1 triliun, serta realisasi investasi dari Glico maupun dari sektor retail.

Di bidang infrastruktur, kerja sama untuk proyek strategis seperti Pelabuhan Patimban juga dilanjutkan.

"Pelabuhan Patimban akan terus dilanjutkan di tahap II (2024-2025) dengan investasi sekitar Rp 7,58 triliun dan persiapan untuk fasilitas tahap III KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha) sebesar Rp 3,86 triliun," kata Airlangga.

Menambahkan yang disampaikan Airlangga, Menteri Investasi menyampaikan bahwa salah satu komitmen investasi Jepang diperoleh dari Sojitz Corp yang akan membangun industri metanol di wilayah Indonesia bagian timur.

"Pembangun metanol di Papua Barat, sudah disepakati juga bawa metanolnya di (Teluk) Bintuni dan pabrik pupuknya di Fakfak, dan semuanya berjalan. Jadi total investasi yang dari Jepang yang kami umumkan 5,2 miliar Dolar AS semuanya berjalan," pungkas Bahlil.

Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya