Menag: Jatah Air Zamzam 5 Liter Terlalu Sedikit

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pihaknya sedang memperjuangkan agar jemaah haji bisa mendapatkan penambahan air zamzam. Sebab, jumlah 5 liter yang didapatkan jemaah haji terlalu sedikit.

oleh Mevi Linawati diperbarui 17 Jul 2022, 11:04 WIB
Petugas membagikan air zam-zam untuk jemaah haji Kloter 2 asal Banten di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (29/8). Setiap jemaah mendapatkan lima liter air zam-zam yang dibagikan secara cuma-cuma (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pihaknya sedang memperjuangkan agar jemaah haji bisa mendapatkan penambahan air zamzam. Sebab, jumlah 5 liter yang didapatkan jemaah haji terlalu sedikit.

"Saya sudah komunikasi dengan beberapa pihak, dengan Menteri Haji (Arab Saudi) sudah saya sampaikan, nanti setelah ibadah haji selesai jemaah semua pulang, saya akan kembali ke sini, untuk ihtiarkan banyak hal. Salah satunya penambahan zamzam," ujar Menag Yaqut di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Minggu (17/7/2022).

Dia menilai, banyaknya jemaah yang nekat dan memaksakan membawa air zamzam ke dalam koper, karena jumlah yang diperoleh jemaah di Tanah Air terlalu sedikit.

"Kenapa jemaah memaksakan menambah zamzam di koper, karena 5 liter terlalu sedikit. Kalau memandang jemaah haji di Indonesia dengan negara lain tentu berbeda, kita ini kekeluargaan dekat, kekerabatan kita luas, jadi kalau 5 liter hanya keluarga inti saja sudah habis. Jadi tetangga, keluarga jauh tidak kebagian," kata Yaqut.

Hal tersebut akan disampaikan kepada pemerintah Arab Saudi agar jemaah haji bisa mendapatkan porsi yang lebih banyak. Karena hal ini terkait dengan aturan penerbangan, maka Kementerian Agama akan melakukan banyak komunikasi kepada pihak maskapai dan pemerintah setempat.

"Mudah-mudahan setelah kepulangan jemaah, saya bisa kembali dan bertemu dengan direktur zamzam di sini. Kita sudah kontak via whatsapp tinggal ketemu saja," tandas Menag.

 

2 dari 3 halaman

Ketua Kloter: Bagamana pun Cara Jemaah Haji Mengemas Air Zamzam, Bakal Ketahuan

Jemaah haji terus diingatkan untuk tidak membawa pulang air zamzam ke Tanah Air. Karena dengan cara bagaimana mengemas air zamzam, pasti akan ketahuan.

"Jadi ketua kloter sudah kami sampaikan ya agar mereka mewanti-wanti jemaahnya agar tidak membawa zamzam di dalam koper. Mau bagaimana pun juga mereka mengemas air zamzam akan ketahuan juga saat masuk mesin X-ray, dan itu akan dikeluarkan," ujar Ketua Sektor 4 Ahmad Ridani, Makkah, Jumat (15/7/2022).

Jemaah haji terus diingatkan untuk tidak membawa pulang air zamzam ke Tanah Air. Karena dengan cara bagaimana mengemas air zamzam, pasti akan ketahuan.

"Jadi ketua kloter sudah kami sampaikan ya agar mereka mewanti-wanti jemaahnya agar tidak membawa zamzam di dalam koper. Mau bagaimana pun juga mereka mengemas air zamzam akan ketahuan juga saat masuk mesin X-ray, dan itu akan dikeluarkan," ujar Ketua Sektor 4 Ahmad Ridani, Makkah, Jumat (15/7/2022).

Ridani mengatakan, daripada hal tersebut terjadi dan menghambat proses perjalanan koper ke bandara, lebih baik sekarang air zamzam yang dimasukkan ke dalam koper bagasi dikeluarkan.

Dia meminta kasus koper bagasi yang dibongkar karena kedapatan membawa air zamzam menjadi pembelajaran bagi jemaah. Bahwa akan ketahuan walaupun berbagai cara membungkusnya dan masuk bagasi walaupun hanya 1 botol.

Sementara itu, 360 jemaah haji yang berasal dari SOC 1 dilepas ke Tanah Air menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz pada Kamis (14/7/2022) malam. Jemaah dari SOC-1 rencananya terbang pada Jumat 15 Juli 2022 pukul 05.10 waktu Arab Saudi dan tiba di Tanah Air pukul 22.15 WIB.

Prosesi perpisahan ditandai dengan upacara yang digelar di Hotel Al Kiswah dengan dipimpin oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. Suasana haru mewarnai upacara pelepasan jemaah. Jemaah juga dilepas dengan tabur bunga dan minum air zamzam dari pihak hotel.

Satu per satu jemaah memasuki memasuki bus dengan membawa tas koper kabin. Seorang jemaah pun mengatakan senang segera pulang karena akan bertemu dengan keluarganya.

"Senang karena mau ketemu keluarga. Rindu anak-anak," kata Kartini, dari Pati, Tengah.

Dia pun mengaku ingin kembali lagi ke Tanah Suci. "Kalau Allah menghendaki saya ingin ke sini lagi," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Jadi Haji Mabrur

Sementara itu Wamenag berharap, jemaah yang akan pulang menjadi haji mabrur.

"Tidak terasa 42 hari Bapak Ibu di tanah suci untuk melaksanakan niat yang mulia melaksanakan rukun islam kelima yaitu tunaikan ibadah haji. Tentunya kami semuanya mendoakan niat yang mulia ibadah-ibadah kita selama di tanah suci baik rukun, yang jadi syarat wajib manasik haji betul-betul bisa diterima oleh Allah dan kita menjadi haji mabrur," kata Wakil Menteri Agama sekaligus Naib Amirul Hajj Zainut Tauhid Sa'adi, Kamis malam.

Dia menyampaikan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta maaf kepada jemaah bila selama di tanah suci pelayanan yang diberikan kurang maksimal.

"Menag pesankan pada kita dan mohon maaf jika selama Bapak Ibu di tanah suci kami sebagai pelayan Bapak Ibu kurang memberikan apa yang diharapkan. Mungkin ada kekurangan-kekurangan, mungkin ada hal-hal yang kurang bisa kami penuhi, meskipun kami sudah semaksimal mungkin menyiapkan, namun sebagai manusia pasti ada kekurangan-kekurangannya. Untuk itu, Bapak Menag sampaikan maaf jika ada hal-hal yang kurang di Bapak Ibu sekalian," kata Zainut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya