Sukses

RI Dapat Kuota Haji Tambahan 20 Ribu, Menteri Agama Bagi Rata Jemaah Reguler dan Khusus

Menurut Menag, komposisi itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jamaah haji. Selain itu, untuk kapasitas asrama yang menampung juga belum memadai jika diberatkan ke jamaah haji reguler.

Liputan6.com, Jakarta - Kerajaan Arab Saudi memberikan kuota haji tambahan sebesar 20 ribu untuk jemaah haji Indonesia. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pun membagi rata jumlah tersebut 50 persen untuk kuota haji reguler dan 50 persen jamaah haji khusus.

 

"Besaran kuota tambahan telah ditetapkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi sejumlah 20 ribu jamaah, dengan distribusi alokasi kuota sebesar 10 ribu untuk jemaah haji reguler atau 50 persen dan 10 ribu untuk jemaah haji khusus 50 persen," kata pria yang disapa Gus Yaqut dalam rapat dengan DPR.

"Besaran kuota haji tahun 1445 H, 2024 masehi, berubah menjadi 213.320 jamaah reguler dan 27.680 jemaah haji khusus," sambungnya.

Menurutnya, komposisi itu dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan jamaah haji. Selain itu, untuk kapasitas asrama yang menampung juga belum memadai jika diberatkan ke jamaah haji reguler.

"Penyesuaian komposisi kuota tambahan jadi 50 persen banding 50 persen dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan kenyamanan jemaah haji, antara lain daya tampung asrama embarkasi kapasitas belum memadai untuk menampung jumlah jamaah yang cukup besar setiap harinya," jelasnya.

Ia menyebut, daya tampung di Asrama Haji Bekasi hanya mampu menampung 1.782 tempat tidur atau maksimal 4 kloter per harinya. Over kapasitas itulah yang juga menjadi perhatian pihak Kemenag.

"Apabila kuota haji reguler bertambah cukup besar akan menambah jumlah kloter setiap harinya, sehingga berpotensi kesulitan dalam sirkulasi keluar masuk jemaah haji di Asrama Haji akibat kelebihan kapasitas," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cerita Jokowi Lobi Pangeran MBS soal Tambahan Kuota Haji: Minta Sesuatu Jangan Pas Serius

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menceritakan percakapannya saat melobi Perdana Menteri (PM) Kerajaan Arab Saudi (KAS) Mohammed bin Salman al-Saud (MBS) untuk meminta tambahan kuota haji. Jokowi sendiri bertemu Pangeran MBS pada Oktober 2023 lalu di Istana Al-Yamamah, Riyadh.

Jokowi mengatakan, dirinya dijamu makan siang oleh Pangeran MBS usai melakukan pertemuan bilateral. Dia melihat suasana hati Pangeran MBS dan para menteri sedang gembira.

"Saat makan siang yang namanya makan, seneng. Kok saya lihat suasananya seneng banget beliau seneng, menterinya juga gembira. Ceritanya agak ke mana-mana," kata Jokowi saat memberikan pengarahan pada Rapat Kerja Tahun 2023 dan Milad ke-6 Badan Pengelola Keuangan Haji di Istana Negara Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Melihat suasana pertemuan yang cair, Jokowi pun langsung menceritakan kondisi jemaah Indonesia yang harus menunggu hingga 40 tahun untuk beribadah haji. Dia pun meminta tambahan kuota haji untuk jemaah Indonesia kepada Pangeran MBS.

"Di saat itu, saya masuk saya sampaikan, 'Yang Mulia, calon jemaah haji di Indonesia menunggu sampai 40 tahun untuk beribadah haji'. Benar? (tanya Pangeran MBS), 'Benar Yang Mulia, masa saya bohong. Mohon berkenan Yang Mulia berikan tambahan kuota hajinya'," tutur dia.

Jokowi mengatakan Pangeran MBS berjanji akan mengabarinya soal keputusan tambahan kuota haji, pada malam hari usai makan siang. Benar saja, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia pun menghubungi Jokowi bahwa Indonesia mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 20.000.

"Jadi kalau pas minta sesuatu jangan pas serius, pas makan siang, makan malam, yang enak-enak. Yang dulu juga pas makan, saya sampaikan dulu dapat tambahan (kuota haji) 10.000 kalau enggak salah. Kalau pas serius pas bilateral ngomongnya formal, ya enggak dapet," jelas Jokowi.

3 dari 3 halaman

Keluhan Antrean Haji Indonesia Ditanggapi Positif Pangeran MBS

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia berhasil mendapatkan kuota haji sebanyak 20.000 untuk tahun 2024. Penambahan kuota haji ini didapat usai Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud (MBS) di Istana Al-Yamamah, Riyadh, Kamis, 19 Oktober 2023.

Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan antrean haji di Indonesia sangat panjang dan banyak masyarakat yang harus menunggu berpuluh-puluh tahun. Dia menuturkan keluhan itu lalu ditanggapi positif oleh Pangeran MBS.

"Saat bertemu dengan Perdana Menteri Mohammad bin Salman, saya menyampaikan apa adanya bahwa antrean haji di Indonesia sangat panjang. Bahkan, ada yang harus menunggu 47 tahun sehingga Indoensia membutuhkan tambahan kuota haji, dan alhamdulillah ditanggapi sangat positif," jelas Jokowi saat menyampaikan keterangan pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (20/10/2023).

"Kurang dari 12 jam komitmen tambahan kuota haji langsung diberikan paling tidak 20.000 untuk tahun depan, tambahannya diberikan untuk Indoensia," sambungnya.

Disisi lain, Jokowi menceritakan pertemuan antara Ibu Negara Iriana dan istri Pangeran MBS, Sara binti Mashhur di sela kunjungan kerja di Riyadh, Arab Saudi. Menurut dia, Princess Sara hampir tak pernah menerima istri dari kepala negara lain.

"Artinya saya melihat hubungan Indonesia dan Arab Saudi ini memang semakin lama semakin erat, semakin lama semakin baik," katanya.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini