Perang Hari ke-100, Fasilitas Kesehatan Ukraina Sudah Mendapat 269 Serangan

Menginjak hari ke-100, perang membuat sistem kesehatan Ukraina kini berada di bawah tekanan berat.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Jun 2022, 19:00 WIB
Prajurit unit pasukan khusus Ukraina Kraken berbicara dengan seorang pria di jembatan yang hancur di jalan dekat desa Rus'ka Lozova, utara Kharkiv, pada 16 Mei 2022. Ukraina mengatakan pasukannya telah menguasai kembali wilayah di Perbatasan Rusia dekat kota terbesar kedua di negara itu Kharkiv, yang terus-menerus diserang sejak invasi Moskow dimulai. (Dimitar DILKOFF / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Menginjak hari ke-100, perang membuat sistem kesehatan Ukraina kini berada di bawah tekanan berat.

Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan bantuan kesehatan, baik di Ukraina maupun di negara-negara tetangga yang menampung para pengungsi.

“Perang ini telah berlangsung selama 100 hari terlalu lama, menghancurkan kehidupan dan komunitas, dan membahayakan kesehatan jangka pendek dan panjang rakyat Ukraina,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO mengutip keterangan pers, Sabtu (4/6/2022).

“WHO melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung Kementerian Kesehatan Ukraina dan mengirimkan pasokan dan peralatan medis penting. Tetapi satu-satunya obat yang paling dibutuhkan Ukraina adalah obat yang tidak dapat diberikan oleh WHO – perdamaian. Kami menyerukan kepada Federasi Rusia untuk mengakhiri perang.”

Perang telah meningkatkan kebutuhan akan perawatan kesehatan sekaligus mengurangi kemampuan sistem untuk menyediakan layanan, terutama di daerah konflik aktif. Pada 2 Juni, ada 269 serangan yang diverifikasi terhadap fasilitas layanan kesehatan dan menewaskan sedikitnya 76 orang dan melukai 59 lainnya.

Jumlah serangan pada fasilitas kesehatan Ukraina ini disampaikan oleh Direktur Regional WHO untuk Eropa, Dr Hans Henri P. Kluge.

“Dalam 100 hari perang, ada lebih dari 260 serangan terverifikasi terhadap fasilitas perawatan kesehatan di Ukraina. Serangan-serangan ini tidak dapat dibenarkan, mereka tidak pernah baik-baik saja, dan mereka harus diselidiki.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Perjuangan Tenaga Medis Ukraina

Seorang pasien dibawa dengan tandu untuk menaiki kereta evakuasi medis yang dijalankan oleh MSF (Doctors Without Borders) di stasiun kereta api di Pokrovsk, Ukraina timur, Minggu (29/5/2022). Kereta tersebut dilengkapi dikelola oleh tenaga medis, dan mengangkut pasien dari rumah sakit yang kewalahan di dekat garis depan, ke fasilitas medis di Ukraina barat, jauh dari pertempuran. (AP Photo/Francisco Seco)

Hans menambahkan, “Tidak ada profesional kesehatan yang harus memberikan perawatan kesehatan dengan rasa terancam, tetapi inilah yang dirasakan oleh perawat, dokter, pengemudi ambulans, tim medis di Ukraina,” kata Hans.

Hans mengatakan bahwa dirinya mendapat hak istimewa untuk bertemu dengan banyak petugas kesehatan selama dua kunjungan ke Ukraina sejak perang dimulai. Ia melihat bahwa para tenaga medis menjaga layanan vital dengan harapan tetap hidup dalam menghadapi kesedihan dan penderitaan yang luar biasa. Ia pun sangat menghormati usaha para tenaga medis di sana.

Beberapa fasilitas kesehatan telah hancur, sementara yang lain kewalahan oleh orang-orang yang mencari perawatan untuk trauma dan cedera sebagai akibat langsung dari perang. WHO telah mendirikan pusat di daerah-daerah yang dekat dengan konflik, seperti Dnipro, untuk dengan cepat menjangkau daerah-daerah yang paling membutuhkan.

Melihat sistem kesehatan yang semakin memburuk, WHO berkomitmen untuk berada di Ukraina baik sekarang maupun dalam jangka panjang untuk mengatasi tantangan kesehatan yang mendesak dan mendukung rekonstruksi sistem kesehatan.

3 dari 4 halaman

Pemulihan Kondisi Mental dan Fisik

Seorang pasien lanjut usia menunggu di atas tandu untuk menaiki kereta evakuasi medis yang dijalankan oleh MSF (Doctors Without Borders) di stasiun kereta api di Pokrovsk, Ukraina timur, Minggu (29/5/2022). Kereta tersebut dilengkapi dikelola oleh tenaga medis, dan mengangkut pasien dari rumah sakit yang kewalahan di dekat garis depan, ke fasilitas medis di Ukraina barat, jauh dari pertempuran. (AP Photo/Francisco Seco)

Sementara itu, Perwakilan WHO di Ukraina Dr Jarno Habicht mengatakan bahwa pihaknya kembali menyebarkan tim ke seluruh Ukraina seiring peningkatan akses dan keamanan.

“Kami menyebarkan kembali tim di seluruh negeri seiring dengan peningkatan akses dan keamanan.” Kata Habicht.

Ia juga menggarisbawahi bahwa pemulihan kesehatan mental dan fisik adalah hal penting yang perlu menjadi prioritas.

“Kesehatan-mental dan fisik- harus menjadi pusat dari rencana pemulihan dan rekonstruksi Ukraina.”

Untuk mencapai hal ini, WHO telah meluncurkan seruan terbaru sebesar $147,5 juta, untuk mendukung kebutuhan kemanusiaan Ukraina yang semakin memburuk. WHO juga menyediakan layanan kesehatan segera dan membantu sistem kesehatan tetap tangguh untuk jangka panjang.

Dari total ini, $80 juta diperlukan untuk dukungan dalam negeri, seperti mendistribusikan obat-obatan dan memberikan layanan kesehatan vital. Sedangkan, $67,5 juta diperlukan untuk membantu negara penerima dan tuan rumah pengungsi atau negara-negara tetangga Ukraina termasuk Polandia, Republik Ceko, Moldova, dan Rumania.

4 dari 4 halaman

Kerugian Psikologis

Seorang wanita duduk saat gadis Ukraina dihibur oleh Nimrod Eisenberg, badut organisasi Dream Doctors dari Israel, di perbatasan di Medyka, Polandia, 24 Maret 2022. Badut medis itu membawa kelegaan sementara dari trauma psikologis yang disebabkan operang dan perpisahan. (AP Photo/Sergei Grits)

Perang telah menyebabkan peningkatan besar-besaran dalam kerugian psikologis dan tekanan hidup.

Di seluruh negeri, profesional perawatan kesehatan melaporkan bahwa permintaan paling umum sekarang adalah bantuan untuk mengatasi sulit tidur, kecemasan, kesedihan, dan rasa sakit psikologis.

WHO bekerja sama dengan kantor Olena Zelenska, Ibu Negara Ukraina untuk mengembangkan program kesehatan mental nasional yang dapat diakses oleh semua orang.

WHO telah menanggapi perubahan kebutuhan kesehatan di Ukraina dengan meningkatkan jumlah staf dan mengubah sistem termasuk sistem logistik. Ini telah memungkinkan pengiriman lebih dari 543 metrik ton pasokan dan peralatan medis ke negara yang sebagian besar didistribusikan di oblast timur, selatan dan utara di mana kebutuhan saat ini paling besar.

Perlengkapan yang disediakan antara lain perlengkapan bedah trauma, ambulans, ventilator buatan Ukraina yang dapat terus berfungsi meski listrik padam, generator listrik dan peralatan oksigen termasuk membangun pabrik oksigen untuk membantu rumah sakit berfungsi secara mandiri.

Kebutuhan utama lainnya adalah pelatihan untuk menangani efek dari operasi trauma perang, korban massal, luka bakar dan paparan bahan kimia. Sejak 24 Februari, WHO telah melatih lebih dari 1.300 petugas kesehatan tentang topik tersebut.

Bersamaan dengan ini, WHO telah bekerja dengan Pusat Kesehatan Masyarakat Ukraina untuk memperkuat pengawasan penyakit dan diagnosa laboratorium, dan dengan otoritas lokal untuk membangun kembali program vaksinasi dan layanan kesehatan penting. Untuk melengkapi sistem kesehatan, WHO juga bekerja dengan lebih dari 40 Tim Medis Darurat.

 

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya