Top 3 News: Penjelasan Berbagai Pihak Soal Banjir Rob di Semarang

Banjir rob terjadi pada Senin sore 23 Mei 2022 di pantai utara, khususnya di Semarang, Jawa Tengah ditanggapi oleh beberapa pihak.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.comBam Sinulingga diperbarui 26 Mei 2022, 08:00 WIB
Banjir rob menerjang kawasan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Jawa Tengah. (Foto: Tim Humas BPBD Jawa Tengah)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini terkait banjir rob yang terjadi pada Senin sore 23 Mei 2022 di pantai utara, khususnya di Semarang, Jawa Tengah ditanggapi oleh beberapa pihak.

Mereka yang memberikan penjelasan seperti Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Eddy Hermawan. Eddy mengungkapkan ada dua faktor utama terjadinya banjir rob di pantai utara, khususnya di Semarang.

Faktor pertama, kata dia, karena Sea Level Rise atau kenaikan air muka laut yang menyebabkan rob. Kemudian faktor kedua, menurut Eddy, ada indikasi pengaruh Lanina masih cukup kuat. Indikasi kemarau basah, karena Lanina masih tidak naik pada kondisi normal, pada bulan Juli itu Lanina drop.

Sementara itu, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang memperkirakan gelombang pasang akan berlangsung sampai 25 Mei 2022, yang terjadi di Kota Semarang dan beberapa daerah di Jawa Tengah.

Kemudian, polisi meringkus pria berinisial AY (29) yang membunuh kakak ipar kekasihnya sendiri menggunakan celurit, di Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dijelaskan Kepala Polres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki, pelaku AY nekat membunuh korban lantaran tidak terima ditegur saat merokok.

Hengki menjelaskan, pembunuhan terjadi pada Senin 23 Mei 2022. Sehari sebelumnya, pelaku menyambangi rumah kekasihnya. Saat itu pelaku yang sedang merokok, ditegur oleh korban lantaran ia memiliki bayi yang masih berusia 6 bulan.

Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang bakal membahas rencana untuk kembali memperluas titik pelaksanaan ganjil genap (gage) kendaraan, dari 13 titik menjadi 25 titik di Ibu Kota.

Pemberlakuan kembali titik gage di 25 ruas jalan telah tertera dalam aturan Peraturan Gubernur nomor 88 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 155 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Rabu 25 Mei 2022:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

1. Tiga Penjelasan Berbagai Pihak Terkait Banjir Rob yang Terjadi di Semarang

Ganjar meninjau banjir rob di Semarang. (Istimewa)

Pada Senin sore 23 Mei 2022, banjir rob terjadi di pantai utara, khususnya di Semarang, Jawa Tengah. Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul penahan air laut di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

Ketinggian air dilaporkan mencapai 150 cm dan merendam sejumlah kawasan di sekitar pelabuhan. Bahkan ratusan buruh ikut terjebak banjir dan perlu dievakuasi.

Sejumlah pihak pun memberikan penjelasan terkait banjir rob yang terjadi di Semarang. Salah satunya Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Eddy Hermawan.

Eddy mengungkapkan ada dua faktor utama terjadinya banjir rob di pantai utara, khususnya di Semarang. Yang pertama, kata dia, karena Sea Level Rise atau kenaikan air muka laut yang menyebabkan rob.

"Tapi itu sumbangsihnya kecil, sumbangsih terbesar adalah pemakaian air tanah yang berlebih yaitu land subsidence," ujar Eddy kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa 24 Mei 2022.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Tak Terima Ditegur Merokok, Pria di Bekasi Bunuh Kakak Ipar Kekasih Pakai Celurit

Ilustrasi Tangkap Teroris 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Polisi meringkus pria berinisial AY (29) yang membunuh kakak ipar kekasihnya sendiri menggunakan celurit, di Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pelaku nekat membunuh korban lantaran tidak terima ditegur saat merokok.

"Ditegur oleh korban dengan kata-kata kasar, kemudian tersangka merasa tersinggung," kata Kepala Polres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki, kepada awak media, Selasa 24 Mei 2022.

Hengki menjelaskan, pembunuhan terjadi pada Senin 23 Mei 2022. Sehari sebelumnya, pelaku menyambangi rumah kekasihnya. Saat itu pelaku yang sedang merokok, ditegur oleh korban lantaran ia memiliki bayi yang masih berusia 6 bulan.

Sempat terjadi adu mulut antara korban dengan pelaku, namun hal itu segera mereda. Namun, rupanya teguran korban membuat pelaku menyimpan dendam.

Keesokan harinya, pelaku bersama seorang rekannya kembali mendatangi rumah kekasihnya sekira pukul 20.00 WIB. Di depan rumah ada sejumlah anggota keluarga korban yang sedang duduk-duduk.

"Terjadi keributan antara pelaku dengan korban, di mana korban sendiri mengawali dengan memukul tersangka ini, dan tersangka yang sudah mempersiapkan celurit, akhirnya melakukan perlawanan. Perlawanan ini artinya terjadi perkelahian antara korban dan pelaku," ujar Hengki.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Dishub DKI Berencana Berlakukan Kembali Ganjil Genap Menjadi 25 Titik

Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (11/8/2021). Mulai 12 Agustus 2021, Polda Metro Jaya bakal kembali menerapkan aturan ganjil genap di sejumlah ruas jalan Ibu Kota dan meniadakan kebijakan penyekatan yang diterapkan selama PPKM Level 4. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Rencana untuk kembali memperluas titik pelaksanaan ganjil genap (gage) kendaraan, dari 13 titik menjadi 25 titik di ibu kota bakal dibahas oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

"Kalau gage saat ini memang masih di 13 ruas jalan tapi sedang dievaluasi di tingkatkan ke 25 ruas jalan," jelas Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan, Selasa 24 Mei 2022.

Pemberlakuan kembali titik gage di 25 ruas jalan telah tertera dalam aturan Peraturan Gubernur nomor 88 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 155 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap.

"Dikembalikan sebagaimana yang diatur dalam Pergub No 88/2019," ucapnya.

Penyebab pembahasan pemberlakukan ganjil genap Jakarta di 25 titik karena adanya peningkatan mobilitas arus lalu lintas (lalin) volume kendaraan, yang berdasarkan data telah naik sebesar 6.25 persen.

"Jadi, ini dasar untuk melakukan evaluasi penerapan pembatasan lalin di wilayah Jakarta," terangnya.

Meski begitu, Syafrin memastikan apabila keputusan mengembalikan titik gage seperti asalnya di 25 titik, masih menunggu hasil evaluasi pihak Dishub DKI.

 

Selengkapnya...

Infografis Banjir Rob dan Jebolnya Tanggul Laut di Semarang. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya