Alasan Logis Dilarang Memakai Baju Berwarna Hijau di Pantai Parangtritis

Mitos ini sudah tak asing lagi bagi warga Yogyakarta, bahkan wisatawan dari luar daerah. Sebagian masyarakat percaya, hijau adalah warna kesukaan sang penguasa Laut Selatan, Kanjeng Ratu Kidul atau bawahannya yang setia, Nyi Roro Kidul.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 11 Feb 2022, 03:00 WIB
Alasan Logis Dilarang Memakai Baju Berwarna Hijau di Pantai Parangtritis(Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak mitos mistis yang berkembang masih dipercaya oleh masyarakat setempat. Misal, mitos dilarang pakai baju hijau di pantai selatan, terutama Pantai Parangtritis.

Mitos ini sudah tak asing lagi bagi warga Yogyakarta, bahkan wisatawan dari luar daerah. Sebagian masyarakat percaya, hijau adalah warna kesukaan sang penguasa Laut Selatan, Kanjeng Ratu Kidul atau bawahannya yang setia, Nyi Roro Kidul.

Konon siapa pun yang memakai baju hijau di sepanjang pantai selatan Jawa, termasuk Pantai Parangtritis bakal tertimpa kesialan karena jadi sasaran dua tokoh legendaris tadi. Masyarakat percaya korban diambil untuk dijadikan pasukan tentara atau jadi pelayan alias budak Kanjeng Ratu Kidul ataupun Nyi Roro Kidul.

Rupanya mitos larangan menggunakan pakaian berwarna hijau memiliki alasan yang cukup logis. Dikutip dari berbagai sumber, larangan menggunakan pakaian hijau di pesisir pantai selatan jawa terutama Yogyakarta, berkaitan dengan nyawa seseorang.

Secara ilmiah kondisi alam sekitar pantai selatan Jawa, meskipun air laut tampak berwarna biru, dasar laut yang berisikan bermacam benda, seperti pasir, karang, dan rumput laut, ketika terpapar sinar matahari, membuat warna air laut pun terlihat keruh, bahkan sedikit kehijauan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Menyatu dengan Warna Laut

Menggunakan baju berwarna hijau saat berenang di laut pantai Selatan, akan menyatu dengan warna air laut, sehingga akan lebih sulit dicari dibanding kostum berwarna cerah seperti jingga atau merah muda. Dengan baju berwarna hijau ini menyulitkan pertugas yang berjaga mencari apabila ada wisatawan yang terbawa arus.

Kemudian pemilihan waktu yang tepat untuk bermain di pantai Selatan Jawa terutama Pantai Parangtritis juga harus dicermati. Masyarakat harus lebih waspada karena pada bulan Juni menjadi awal dari musim angin tenggara.

Pada saat itu, angin dingin dan kering dari Australia bergerak menuju Indonesia ke arah Barat Laut yang memunculkan arus yang mematikan yang biasa disebut Rest in Peace (RIP) Current.

Angin yang bergerak dari benua kanguru tersebut memunculkan dua fenomena berupa gelombang menjalar mengarah tegak lurus ke pantai dan umbulan massa air laut dari lapisan dalam menuju ke lapisan permukaan yang lebih dikenal sebagai upwelling.

Dalam tinjauan ilmiah, larangan penggunaan pakaian berwarna hijau saat berkunjung ke pantai bisa dijelaskan secara logis. Jadi, apa masih menyalahkan Nyi Roro Kidul?

Penulis: Tifani

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya