Menko Luhut: Kasus Covid-19 Didominasi Transmisi Lokal, Jabodetabek Paling Bahaya

Kasus penularan Covid-19 di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam satu minggu terakhir.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 24 Jan 2022, 12:46 WIB
Menko Marves Luhut B. Pandjaitan memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 10 Januari 2022. (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta Kasus penularan Covid-19 di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam satu minggu terakhir. Bahkan, kasus akibat penularan dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) menurun dengan tingkat transmisi lokal yang lebih mendominasi.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti kenaikan kasus Covid-19 dari penularan lokal ini.

“Kasus dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri juga berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional. Dari sini bisa disimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibanding waktu yang sebelumnya,” kata Menko Luhut, Senin (24/1/2022).

Sebagai koordinator PPKM wilayah Jawa-Bali, Menko Luhut mengatakan dominasi kasus transmisi lokal ini terkonsentrasi di wilayah aglomerasi, khususnya Jabodetabek.

Menurut data yang dimilikinya, kasus nasional didominasi oleh tingkat kasus di Jawa-Bali.

“Dalam seminggu terakhir ini kasus harian terus mengalami peningkatan, berdasarkan data yang kami himpun kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik kenaikan di Jawa-Bali masih bersumber peningkatan dari wilayah aglomerasi Jabodetabek,” tuturnya.

Sementara itu, terkait positivity rate di Indonesia, ia menegaskan dari testing yang dilakukan secara keseluruhan lewat Antigen maupun PCR masih menunjukkan angka di bawah 5 persen.

“Tapi positivity rate PCR terus meningkat sudah hampir mencapai 9 persen,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

PeduliLindungi

Pengunjung saat scan barcode untuk memasuki mal kuningan city, Jakarta, Selasa (10/8/2021). Perpanjangan PPKM Level 4 di mal pengunjung diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, melakukan scan barcode aplikasi Pedulilindungi dan memperlihatkan sertifikat vaksin COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan penggunaan aplikas PeduliLindungi perlu diperketat. Tujuannya untuk menghadirkan kedisiplinan di masyarakat.

Guna mendukung tujuan itu, Menko Luhut menegaskan salah satu langkahnya dengan mengetatkan penggunaan aplikasi ini di tempat-tempat publik. Misalnya, di pusat perbelanjaan, restoran, hingga toko.

“Apakah mal atau toko atau restoran yang tidak menggunakan PeduliLindungi itu, (masyarakat) jangan masuk ke situ karena itu akan ada risiko penularan, ini saya rasa untuk mendisiplinkan bangsa ini,” katanya dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1/2022).

“Ini saya rasa jadi momentum untuk bangsa ini untuk jadi disiplin juga,” tegasnya.

Ia pun menyebut melalui aplikasi ini mampu mendorong kedisiplinan ditempat-tempat publik, bahkan mampu mendorong tingkat vaksinasi.

“Pemerintah memastikan dan mengetatkan penggunaan PeduliLindungi, khususnya dalam menghadapi varian Omicron ini,” kata dia.

“Dan kami juga mendapat dari sebagian jawaban kenapa kita realtif tidak naik kencang, karena saya kira karena PeduliLindungi. Oleh karena itu PeduliLindungi itu harus digunakan dan vaksinasi harus digunakan,” terangnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya