Varian Omicron Masuk ke Indonesia, Epidemiolog: Tak Perlu Ada Pengetatan

Kasus varian Omicron ini terdeteksi pada petugas kebersihan di RSD Wisma Atlet yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Des 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Varian Omicron Covid-19 dilaporkan telah terdeteksi masuk ke Tanah Air. Varian ini menginfeksi N, salah satu petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta.

Merespons hal itu, epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta tak perlu ada kebijakan pengetatan di Indonesia. Pemerintah cukup menjalankan kebijakan yang sudah ada.

"Tidak perlu. Sudah beredar, tapi baru dideteksi," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (15/12/2021).

Kendati begitu, Pandu meminta supaya kebijakan dijalankan dengan benar dan bukan hanya setengah-setengah.

"Ya, tapi diterapkan dengan konsisten," tegasnya.

Sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan temuan kasus Omicron di Indonesia. Kasus ini terdeteksi pada petugas kebersihan di RSD Wisma Atlet yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Saya ingin menginformasikan informasi terbaru. Kemenkes semalam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021," kata Budi dalam konferensi pers Kamis, 16 Desember 2021.

 

2 dari 2 halaman

Menkes Budi: Sementara Tidak Liburan ke Luar Negeri

Dengan ditemukannya varian Omicron, Budi mengimbau agar masyarakat berhati-hati. Untuk sementara tidak liburan ke luar negeri.

"Patuhi protokol kesehatan, patuhi surveilans, lakukan vaksinasi lebih cepat lagi, dan tidak usah ke luar negeri. Mari kita rayakan liburan di dalam negeri," ucapnya. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya