Korban Banjir Tulungagung Terima Bantuan Air Bersih

Luapan ini disebabkan adanya pendangkalan sungai sehingga memerlukan normalisasi. Namun, anggaran normalisasi digunakan untuk penanganan COVID-19, sehingga normalisasi harus ditunda.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2021, 08:11 WIB
Walau pulih, warga masih kesulitan beraktivitas karena air sumur tercemar lumpur dari banjir Trenggalek. (Dok. Pemkab Trenggalek)

Liputan6.com, Tulungagung - Warga Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, yang menjadi korban banjir menerima bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Hari ini tadi kami menyalurkan tiga tangki yang berisi total sekitar 12 ribu liter air bersih ke warga terdampak," kata Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Suroto di Tulungagung, Kamis (18/11/2021), dilansir dari Antara.

Menurut ia, bantuan air bersih masih akan terus disalurkan menyesuaikan kebutuhan warga.

Persediaan air bersih di desa-desa yang dilintasi banjir bandang saat ini minim, terutama untuk rumah atau keluarga yang belum/tidak berlangganan PDAM. Sebab, sumber air di sumur dan mata air tercampur air banjir sehingga tidak laik digunakan untuk air konsumsi.

Apalagi, air menggenang selama beberapa jam, sehingga banyak yang meresap ke sumur-sumur rumah tangga.

Air sungai juga memasuki pemukiman hingga setinggi 10 sentimeter, sedangkan di luar, air meluap hingga setinggi 15 sentimeter.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

2 dari 2 halaman

Pendangkalan Sungai

Warga Tulungagung sudah hafal waktu banjir bandang akan melanda. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Selain Desa Notorejo, banjir juga melanda sebagian Desa Sidem. "Air itu untuk minum dan masak," katanya.

Saat banjir terjadi, pihaknya sudah menurunkan tim untuk memantau banjir dan membantu warga. Dari pantauannya, jalan di sekitar desa sudah kering, tinggal sisa-sisa banjir di halaman rumah warga.

Soeroto mengatakan kejadian banjir di wilayah Gondang ini efek langsung dari La Nina.

Ia menyebut luapan ini disebabkan adanya pendangkalan sungai sehingga memerlukan normalisasi. Namun, anggaran normalisasi digunakan untuk penanganan COVID-19, sehingga normalisasi harus ditunda.

"Masyarakat yang tidak sadar membuang sampah di sungai, sehingga tersumbat menyebabkan banjir," katanya.

Selain di Gondang, meluapnya air sungai saat hujan juga terjadi di Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir pada Kamis (11/11).

Meski demikian, Soeroto menyebut kejadian banjir di Tulungagung masih aman dan tidak separah seperti yang terjadi di Kota Batu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya