Mitos Kesehatan Sepekan: Bawang Dayak Sembuhkan Kanker hingga Vaksin Covid-19 Berbahaya

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Okt 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim tentang mengonsumsi bawang dayak dapat menyembuhkan penyakit getah bening, tumor, hingga kanker.

Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 3 Oktober 2019 lalu. Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi klaim manfaat mengonsumsi bawang dayak untuk menyembuhkan berbagai penyakit, yakni getah bening, tumor, dan kanker.

"Ni bunda2 saya kasih info yang punya sakit parah seperti getah bening,tumor kancer payudara , dan penyakit lainnya

Saya pribadi getah bening dan dokter bilang harus operasi tapi dengan yakin dan Doa saya akan sembuh dan obat ini di kirim dari kampung saya di sumut ,,ini saya minum selama 4 bulan dan penyakit di tubuh saya hilang secara perlahan dan di bulan ke 6 saya cek up penyakit itu bener2 hilang

Buat yang keluarga nya ada sakit parah jngan buru2 untuk operasi karna indonesia kaya akan obat herbal alami

Ini di namakan bawang dayak yang mampu membunuh sel kancer dan penyakit menakutkan lainnyaCara mengonsumsi nya di iris tipis2 trus di jemur sampe kering ,,jika udah kering bisa di rebus 2 sendok makan dengan air 2 gelas jadikan 1 1/2 gelas ,,minum 3x sehari," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 11 ribu kali dibagikan dan mendapat 961 komentar warganet.

Namun setelah ditelusuri, klaim mengonsumsi bawang dayak dapat menyembuhkan penyakit getah bening, tumor, dan kanker ternyata belum terbukti. Faktanya, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Selain klaim mengonsumsi bawang dayak dapat menyembuhkan kanker, terdapat mitos kesehatan lainnya yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 5 halaman

Vaksin Covid-19 Sebabkan Darah Kental dan Memperpendek Umur

Gambar Tangkapan Layar Kabar Klaim Vaksin Covid-19 dapat Menyebabkan Pengentalan Darah dan Memperpendek Umur.

Klaim tentang vaksin Covid-19 dapat menyebabkan darah kental dan memperpendek umur beredar di media sosial. Klaim tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi WhatsApp pada 7 Oktober 2021.

Dalam pesan tersebut menampilkan foto dua kantong darah. Kantor pertama tertulis sebagai darah yang belum divaksin dan kantong kedua diklaim darah yang sudah divaksin.

"Mohon ma'af sebelumnya, Saya hanya sampaikan ala adanya bukan menakut nakin... Dampak nya vaksin akan menjadi kental "DARAH" menyebabkan mudah datang penyakit dan perpendek masa umur," demikian narasi dalam pesan tersebut.

Setelah ditelusuri, klaim tentang vaksin Covid-19 dapat menyebabkan darah menjadi kental dan memperpendek umur ternyata tidak benar.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

3 dari 5 halaman

Mengonsumsi Kepiting dan Susu Bersamaan dapat Memicu Keracunan

Gambar Tangkapan Layar Klaim Makan Kepiting dan Minum Susu Bersamaan Berbahaya.

Beredar informasi di platform media sosial mengenai imbauan bahwa setelah makan kepiting tidak boleh minum susu atau makan buah pisang karena berbahaya dan beracun.

Dalam unggahan ini juga terdapat foto terkait bayi dengan keadaan tidak sadar, serta memiliki narasi sebagai berikut.

"Tolong beritahu seluruh orang yang ada di sebelah kalian, setelah makan kepiting jangan minum susu, juga tidak boleh makan pisang, bisa beracun, semestinya sudah ada di berita, ada anak yang belum sampai rumah sakit sudah meninggal, tidak peduli kalian sesibuk apapun harus memforward pesan ini, tidak lebih dari semenit kok".

Setelah ditelusuri, Mengonsumsi susu dan pisang setelah makan kepiting tidak berpengaruh karena tidak ada hubungannya.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

4 dari 5 halaman

Vaksin Covid-19 Bahaya dan Tidak Aman Bagi Kesehatan

Cek Fakta vaksin covid-19 bahaya

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim vaksin covid-19 tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan. Positingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun yang mengunggahnya ada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 11 Juni 2021.

Berikut isi postingannya:

“Sebetulnya lebih aman engga divaksin, saya ngrasain sendiri sebelum dan setelah divaksin daya tahan tubuh sprti hilang separuhnya, kirain cuma saya doang 😢 Saya pake vaksin pfizer, Kesimpulannya semua vaksin engga aman/bahaya bagi kesehatan kita”

Setelah ditelusuri, postingan yang menyebut vaksin covid-19 berbahaya dan tidak aman bagi kesehatan adalah tidak benar.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya