Traching di 200 Sekolah, Pemkot Tangerang Tak Temukan Kasus Covid-19

Pemkot Tangerang kembali melakukan testing dan traching di sekolah-sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di ratusan SMP.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 12 Okt 2021, 10:16 WIB
Guru mengajar saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021). Dinas Pendidikan Provinsi Banten uji coba PTM di SMA di Kota Tangerang secara terbatas dengan sistem bergiliran dan menerapkan protokol kesehatan ketat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemkot Tangerang kembali melakukan testing dan traching Covid-19 di sekolah-sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di ratusan SMP.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menjelaskan, testing dan traching yang biasa disebut survilant dibagi 3 tahap.

"Pengambilan sampel, data, pengolahan dan analisa. Di tahap 3 ini mulai 11 sampai Oktober, hari pertama alhamdulillah negatif semua dari 5 sekolah," ungkap Arief, Selasa (12/10/2021).

Total, lanjut Arief, ada 200an sekolah tingkat SMP yang melakukan PTM Terbatas. Kemudian, dari 200an sekolah tersebut, setiap sekolah diambil sampel 50 siswa.

"Ini alhamdulillah sampel yang kita ambil negatif (Covid-19) semua,"ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Tetap Terapkan Prokes

Meski begitu, Arief menekankan kepada masyarakat, terutama mereka yang bersinggungan dengan pelaksanaan PTM Terbatas ini. Seperti orang tua, keluarga, siswa, guru, warga sekolah, untuk mau tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kesehariannya.

"Jangan dilepas maskernya, jangan berkerumun, jaga jarak. Yang belum divaksin harus mau divaksin, ini demi menciptakan kekebalan komunal," kata Arief.

Menurutnya, survilant ini akan terus dilakukan secara bertahap dengan periode tertentu. Sehingga, bilamana ada penularan baru, akan langsung terlacak dan bisa diatasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya