Bahagia, Anak dengan Cerebral Palsy dan Autisme Ini Akhirnya Bisa Main Sepeda

Jackson Curmi-Jarman yang kini berusia 10 tahun mengukir senyum lebar di wajahnya saat ia berjalan-jalan dengan perangkat sepeda barunya. Seperti anak lainnya, ia suka mendorong rodanya untuk berjalan-jalan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Okt 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi anak. Photo by Ramin Talebi on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Jackson Curmi-Jarman yang kini berusia 10 tahun mengukir senyum lebar di wajahnya saat ia berjalan-jalan dengan perangkat sepeda barunya. Seperti anak non disabilitas, ia suka mendorong rodanya untuk berjalan-jalan.

Dilansir dari ABCnews, jackson terlahir saat masih berusia 23 minggu dengan berat 660 gram serta mengalami dua pendarahan otak besar dan kerusakan paru-paru. Kini ditambah dengan diagnosis cerebral palsy dan autisme.

Meskipun Jackson suka berbicara, namun ia kesulitan setiap makan, ke toilet atau berjalan sendiri. Seperti yang dijelaskan ibunya, Samanda Curmi, bahwa mobilitas sudah menjadi tantangan besar bagi putranya tersebut, sebab akan memperparah masalah pinggul dan pencernaan, bahkan bisa sampai kehilangan kesempatan untuk bercengkerama.

Di sekolah, Jackson kebanyakan menggunakan kursi roda dan juga mencoba menggunakan alat bantu jalan. Tetapi alat barunya ini memberinya lebih banyak pilihan.

 

2 dari 4 halaman

alat olahraga

Sebuah program baru dari frame running, juga dikenal sebagai race running, Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peningkatan kebugaran kardiovaskular untuk anak-anak yang hidup dengan cerebral palsy saat mereka berolahraga dengan frame ini.

Fisioterapis dan asisten peneliti Hailey Williams mengatakan banyak anak dengan cerebral palsy tidak memiliki akses ke olahraga yang akan meningkatkan detak jantung mereka. Ia mengatakan olahraga teratur melalui penggunaan frame diharapkan akan meningkatkan ini serta kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Ia juga mengatakan mereka masih merekrut untuk uji coba, jadi seberapa besar dampak penggunaan frame belum diukur.

 

3 dari 4 halaman

Ingin berlari

Namun menurut ibu Jackson, alat itu adalah peralatan bantuan pertama yang disukai putranya. Curmi mengatakan betapa Jackson sampai membayangkan bisa berlari jauh seperti dalam cerita fiktif Forrest Gump dalam film 1994 yang belajar berlari setelah mengatasi masalah mobilitasnya sendiri.

"Anda pasti tidak akan percaya jika saya memberitahu Anda sekarang. Tapi saya bisa berlari seperti angin bertiup. Sejak hari itu, jika saya pergi ke suatu tempat, saya berlari," kata Jackson, mengutip pahlawannya dalam film tersebut, dikutip dari ABCnews.

"Dengan (frame running) ini, ia (Jackson) selalu ingin berlari...saya pikir itu luar biasa," kata Curmi.

Curmi juga mengatakan kalau adanya frame running ini sangat membantunya karena bisa pergi berjalan-jalan bersama putranya.

4 dari 4 halaman

Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia

Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya