Sri Mulyani Siapkan 3 Jurus Percepat Pemulihan Ekonomi dan Sosial

Sri Mulyani hendak mengakselerasi pemulihan ekonomi dan sosial melalui tiga kelompok kebijakan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Sep 2021, 18:20 WIB
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 membaik dari kuartal II 2020 lalu yang tumbuh minus 5,32 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah menyiapkan sejumlah jurus guna mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.

Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan Mirza Adityaswara mengatakan, Sri Mulyani hendak mengakselerasi pemulihan sosial ekonomi melalui tiga kelompok kebijakan.

"Pertama adalah intervensi kesehatan. Hal ini antara lain dilakukan melalui vaksinasi gratis, penyediaan fasilitas kesehatan, penguatan protokol kesehatan 5M dan 3T," kata Mirza dalam sesi webinar, Selasa (14/9/2021).

Kedua, ia melanjutkan, adalah survival dan recovery melalui perluasan program perlindungan sosial kepada kelompok miskin dan rentan, serta pemberian dukungan kepada dunia usaha.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Reformasi Struktural

Suasana arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (5/11/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen, Indonesia dipastikan resesi karena pertumbuhan ekonomi dua kali mengalami minus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketiga dan tidak kalah pentingnya, Mirza menekankan, adalah reformasi struktural untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, saat ini reformasi struktural telah dimulai melalui Undang-Undang Cipta Kerja.

"Di samping itu pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM melalui reformasi perlindungan sosial, kesehatan dan pendidikan akan terus diperkuat untuk meningkatkan produktivitas sumber daya Indonesia," tuturnya.

"Ketiga kelompok kebijakan ini merupakan game changer pemulihan ekonomi nasional. Akselerasi pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi tentu harus didukung kebijakan fiskal yang kredibel," tandas Mirza.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya