Dirjen Minerba: Potensi Nuklir Indonesia Bisa Gantikan Energi Fosil

Setidaknya ada tiga aspek yang bisa memanfaatkan energi nuklir ini kedepannya. Yakni sektor pertahanan, sektor kesehatan, hingga energi listrik.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 10 Sep 2021, 20:11 WIB
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Jamaludin, dalam Webinar Mineral for Energy, Jumat (10/9/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Jamaludin optimis potensi nuklir di Indonesia mampu menggantikan energi fosil di masa depan. Ia mengatakan, bahwa energi nuklir bisa bermanfaat bagi berbagai aspek.

Ridwan mengatakan, saat ini di dunia tengah hangat dibicarakan terkait energi mineral. Ia juga melihat bahwa energi mineral ini masih relevan sebagai pengganti energi berbasis fosil seperti batubara.

“Saya yakin kita cukup paham pemanfaatan dasar mineral, tapi mineral untuk energi ini topik hangat karena cukup relevan ini jadi potensi pengganti energi berbasis fosil dan batubara yang saat ini dikampanyekan untuk dikurangi,” katanya dalam Webinar Mineral for Energy, Jumat (10/9/2021) malam.

Ridwan memandang potensi positif kedepannya Indonesia mampu beralih juga dari energi fosil, salah satu alternatifnya adalah dengan beralih ke energi nuklir.

“Nuklir adalah salah satu potensi untuk Indonesia, karena kita juga punya banyak bahan bakunya, sehingga biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan nuklir sebagai bahan energi akan semakin murah,” katanya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pemanfaatan Berbagai Aspek

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Novovoronezh adalah pembangkit pertama di dunia yang memiliki fasilitas reaktor water cooled dan water-moderated di dunia, yang terletak di Kota Boronez, Rusia. (Liputan6.com/Nurmayanti)

Lebih lanjut, Ridwan mengatakan, bahwa setidaknya ada tiga aspek yang bisa memanfaatkan energi nuklir ini kedepannya. Yakni sektor pertahanan, sektor kesehatan, hingga energi listrik. Ketiga sektor tersebut menjadi sektor strategis dalam pengembangan pemanfaatan energi nuklir.

“Industri Pertahanan misalnya teknologi anti radar, senjata laser dan peluru, kemudian industri kesehatan pendeteksi kanker, serta industri energi sebagai pembangkit dan penyimpan listrik,” katanya.

Kemudian, pada sektor energi listrik selain menyimpan listrik, itu juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan tenaga kendaraan bermotor listrik yang juga jadi tujuan Indonesia kedepannya.

“Dapat dikatakan mineral ini akan jadi bahan baku industri masa depan,” katanya.

Ia juga sempat menyinggung tentang potensi logam tanah jarang yang saat ini telah diketahui telah ada 28 titik logam tanah jarang di Indonesia. Kendati begitu, ia menyadari belum ada regulasi secara spesifik tentang pemanfaatan untuk eksplorasi kedepannya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya