Fakta Tentang Mu, Varian Baru COVID-19 yang Jadi Perhatian WHO

Seperti apa varian Mu yang menjadi perhatian WHO ini? Apakah jauh lebih berbahaya?

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Sep 2021, 17:32 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia sedang memantau varian virus corona baru yang dikenal sebagai "Mu".

WHO saat ini mengidentifikasi empat varian COVID-19 yang menjadi perhatian, termasuk Alpha, yang hadir di 193 negara, dan Delta, yang hadir di 170 negara.

WHO mengatakan, prevalensi global telah menurun hingga di bawah 0,1 persen di antara kasus-kasus penemeuan varian.

Lalu, bagaimana sebenarnya varian Mu yang menjadi perhatian WHO ini? Apakah jauh lebih berbahaya? Dikutip dari laman SCMP, Rabu (1/9/2021) berikut faktanya:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

1. Ditemukan di Kolombia

Staf medis China bereaksi ketika tim WHO pergi usai kunjungan mereka ke Rumah Sakit Provinsi Hubei di Wuhan, provinsi Hubei, China tengah untuk mulai mencari petunjuk tentang asal-usul pandemi virus corona COVID-19 pada Jumat, 29 Januari 2021 (AP / Ng Han Guan).

Varian Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021. Setelah terdeteksi di Kolombia, Mu telah dilaporkan di negara-negara Amerika Selatan lainnya dan di Eropa.

 

 

3 dari 4 halaman

2. Nama Ilmiah Varian Mu

Seorang dokter melewati bangku dengan nama petugas kesehatan yang meninggal karena COVID-19 selama aksi protes terhadap sistem kesehatan di Bogota, Senin (26/10/2020). Kolombia pada Sabtu, 24 Oktober, melampaui satu juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi sejak dimulainya pandemi. (Juan BARRETO/AFP)

Mu, yang secara ilmiah dikenal sebagai B. 1.621, telah diklasifikasikan sebagai "variant of interest", kata badan kesehatan global itu pada Selasa (31/8).

WHO mengatakan varian tersebut memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin dan menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahaminya.

"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial lolos dari kekebalan tubuh," kata laporan itu.

 

 

4 dari 4 halaman

3. Bisa Jadi Ancaman

Seorang pria mengendarai sepedanya melalui Bolivar Square yang biasanya ramai di tengah lockdown yang diberlakukan kembali di Bogota, Sabtu (10/4/2021). Kota-kota besar Kolombia memulai akhir pekan pertama lockdown ketat untuk mengurangi penyebaran gelombang ketiga corona (AP Photo/Fernando Vergara)

Ada kekhawatiran yang meluas atas munculnya mutasi virus baru karena tingkat infeksi kembali meningkat secara global.

Seperti halnya varian Delta yang sangat menular -- terutama di antara yang tidak divaksinasi -- dan di wilayah di mana tindakan antivirus telah dilonggarkan.

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19, bermutasi dari waktu ke waktu dan sebagian besar mutasi memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada sifat virus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya