Tampilkan Visual Ofensif di Defile Olimpiade Tokyo 2020, Stasiun TV Korsel Minta Maaf

Stasiun TV Korsel menyampaikan permintaan maaf usai menampilkan visual yang stereotip bahkan ofensif, selama defile Olimpiade Tokyo 2020

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Jul 2021, 15:48 WIB
Kembang api menerangi Stadion Nasional saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/7/2021). (Foto: AP/Kiichiro Sato)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah stasiun TV Korea Selatan (Korsel) mendapat kecaman akibat visualisasi yang dinilai stereotip selama defile di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 pada Jumat malam lalu.

MBC, stasiun TV Korsel tersebut kemudian menyatakan permintaan maaf kepada beberapa negara serta para penonton yang tersinggung karena visual itu.

Dikutip dari Korea Herald, Minggu (25/7/2021), saat negara-negara kontingen tampil di defile, MBC diketahui mengeluarkan beberapa gambar serta fakta yang stereotip bahkan beberapa mengarah ke ofensif.

Ukraina misalnya, menggunakan gambar bencana nuklir Chernobyl pada 1986. Selain itu, untuk El Salvador, stasiun TV menampilkan visual poster promosi Bitcoin.

Di sisi lain, atlet dari Inggris selama defile Olimpiade Tokyo disertai dengan foto Ratu Inggris, gambar dracula untuk Rumania, pizza untuk Italia, salmon untuk Norwegia, dan untuk Korea Selatan menyertakan gambar boyband K-Pop BTS.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Keterangan yang Menyinggung

Delegasi atlet mengambil bagian dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Stadion Olimpiade, di Tokyo, pada 23 Juli 2021. François-Xavier MARIT/AFP

Dikutip dari The Guardian, selain Ukraina, kecaman juga dilontarkan saat mereka menampilkan keterangan bahwa Kepulauan Marshall pernah menjadi tempat uji coba nuklir Amerika Serikat.

Sementara Haiti, disertai dengan foto-foto pria yang melakukan protes di depan sebuah ledakan, dan disertai keterangan "Situasi politik yang dikaburkan oleh pembunuhan presiden."

MBC juga menampilkan Suriah sebagai negara yang dikenal dengan sumber daya bawah tanah dan perang saudara yang telah berlangsung selama 10 tahun.

3 dari 4 halaman

Layangkan Permintaan Maaf

Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (kiri) menyakiskan upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). (Foto: AP/Pool/Leon Neal)

Setelah muncul kecaman di media sosial, MBC pun mengeluarkan permintaan maaf mereka dan mengakui adanya gambar dan keterangan tidak pantas yang digunakan untuk memperkenalkan beberapa cerita.

"Kami meminta maaf kepada negara-negara tersebut termasuk Ukraina dan penonton-penonton kami," kata mereka.

Dalam pernyataan tertulis di media sosialnya, MBC mengatakan bahwa gambar dan keterangan tersebut dibuat agar penonton lebih memahami negara-negara kontingen dengan lebih cepat.

"Namun kami akui ada kurangnya pertimbangan bagi negara-negara yang bersangkutan dan pemeriksaan yang tidak cukup. Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan."

(Dio/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Olimpiade Tokyo 2020

Infografis Olimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya