10 Saham Paling Loyo Selama Sepekan, Ada BEBS hingga JAWA

Saham PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) memimpin penurunan di antara top losers pada 7-11 Juni 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 03 Agu 2021, 23:37 WIB
Pialang memantau jalannya perdagangan saham di galeri Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Sembilan sektor tercatat berkinerja baik dipimpin sektor finance yang melonjak 3,76 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melanjutkan penguatan pada 7-11 Juni 2021. IHSG naik 0,50 persen ke posisi 6.095,49 pada pekan ini dari pekan lalu 6.065.

Demikian juga kapitalisasi pasar saham juga melonjak 0,46 persen dari Rp 7.177,85 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 7.210,56 triliun pada pekan ini. Meski IHSG menguat, sejumlah saham mencatat koreksi tajam selama sepekan.

Saham PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) alami koreksi tajam pada pekan ini. Saham DAYA turun 29,19 persen ke posisi Rp 262 per saham. Saham DAYA memimpin penurunan di antara top losers pada 7-11 Juni 2021.

Berikut 10 saham masuk top losers pada pekan ini dikutip dari RTI:

-PT Duta Intidaya Tbk (DAYA)

Saham DAYA melemah 29,19 persen ke posisi Rp 262 per saham. Saham DAYA merosot dari pekan lalu di kisaran Rp 370 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 729 kali dengan nilai transaksi Rp 506,5 juta.

- PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA)

Saham JAWA merosot 24,72 persen ke posisi Rp 134 per saham dari pekan lalu di kisaran Rp 178 per saham. Saham JAWA mencatat total frekuensi perdagangan 6.384 kali dengan nilai transaksi Rp 6,5 miliar

-PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS)

Saham BEBS turun 24,59 persen dari Rp 915 per saham ke posisi Rp 690 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 38.565 kali dengan nilai transaksi Rp 74,6 miliar.

-PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST)

Saham IBST turun 22,05 persen ke posisi Rp 6.450 per saham dari pekan lalu di posisi Rp 8.275 per saham. Saham IBST berada di posisi terendah Rp 6.450 dan tertinggi Rp 7.750 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 13 kali dengan nilai transaksi Rp 11,8 juta.

-PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA)

Saham VRNA melemah 21,30 persen ke posisi Rp 181 per saham. Pada pekan lalu saham VRNA masih berada di kisaran Rp 230 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.593 kali dengan nilai transaksi Rp 3,1 miliar

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Saham INPC hingga MBTO

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

-PT Bank Artha Graha International Tbk (INPC)

Saham INPC melemah 20,35 persen dari Rp 226 per saham menjadi Rp 180 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 39.631 kali dengan nilai transaksi Rp 138,9 miliar.

-PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS)

Saham AGRS turun 20,34 persen ke posisi Rp 470 per saham. Saham AGRS berada di posisi Rp 590 per saham pada pekan lalu. Total frekuensi perdagangan saham AGRS sebanyak 4.568 kali dengan nilai transaksi Rp 7,5 miliar.

-PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII)

Saham FMII susut 18,62 persen dari Rp 580 menjadi Rp 472 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 29 kali dengan nilai transaksi Rp 3,6 juta.

-PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF)

Saham CBMF susut 18,57 persen ke posisi Rp 114 per saham. Saham CBMF berada di posisi Rp 140 per saham pada pekan lalu. Saham CBMF ditransaksikan sebanyak 314 kali dengan nilai transaksi Rp 225,1 juta.

-PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS)

Saham OPMS usut 18,57 persen ke posisi Rp 560 per saham dari pekan lalu di kisaran Rp 700 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 14.502 kali dengan nilai transaksi Rp 51,3 miliar.

-PT Martina Bertho Tbk (MBTO)

Saham MBTO tergelincir 15,76 persen ke posisi Rp 139 per saham. Saham MBTO susut dari pekan lalu di kisaran Rp 165 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 937 kali dengan nilai transaksi Rp 550,3 juta.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya