Manchester City Kalah di Final Liga Champions , Capello: Guardiola Salah Strategi

Eks pelatih Real Madrid, Fabio Capello menilai Manchester City salah strategi saat kalah 0-1 dari Chelsea di final Liga Champions, Minggu (30/5/2021) dinihari WIB.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 30 Mei 2021, 20:00 WIB
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, tertunduk lesu saat melintas di depan trofi usai ditaklukkan Chelsea pada laga final Liga Champions di Stadion Dragao, Porto, Minggu (30/5/2021). City takluk dengan skor 1-0. (Pierre Philippe Marcou/Pool via AP)

Liputan6.com, Manchester - Eks pelatih Real Madrid, Fabio Capello menilai Manchester City salah strategi saat kalah 0-1 dari Chelsea di final Liga Champions, Minggu (30/5/2021) dinihari WIB. Capello menyebut, Pep Guardiola selaku pelatih keliru menurunkan susunan pemainnya.

"Dalam pandangan saya, 11 pemain awal salah. Ilkay Gundogan di depan garis pertahanan tidak bisa bertindak sebagai penyaring. John Stones adalah pemain yang tidak bisa bertahan dan Gundogan tidak bisa membuktikan fungsinya," kata Capello.

Manchester City menghadapi Chelsea pada final yang berlangsung di Porto, Portugal. Sebiji gol Kai Havertz pada menit 42 membuat Man City harus pulang dengan gigit jari.

Padahal, Man City bisa meraih double winners andai juara di final ini. Sebelumnya, The Citizens sudah meraih trofi Liga Inggris.

Capello menyebut, permainan Man City membaik di babak kedua. Namun hal itu sudah terlambat,

"Man City memberikan 45 menit kepada Chelsea dan bisa saja tertinggal 0-2 ketika mereka mengubah strategi," kata Capello.

 

Saksikan Video Liga Champions di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Berutang ke Tuchel

Penyerang Manchester City, Kevin De Bruyne, terjatuh saat berebut bola dengan pemain Chelsea pada laga final Liga Champions di Stadion Dragao, Minggu (30/5/2021). Chelsea menang dengan skor 1-0. (Jose Coelho/Pool via AP)

Di sisi lain, Capello juga memuji sosok manajer Chelsea, Thomas Tuchel. Menurutnya, pihak klub berutang banyak kepada manajer asal Jerman tersebut.

"Chelsea berutang besar kepada Tuchel. Dia menunjukan telah membuat investasi yang tepat dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik para pemainnya," ujar Capello mengakhiri.

3 dari 3 halaman

Gelar Kedua

Bagi Chelsea, trofi Liga Champions kali ini merupakan yang kedua sepanjang sejarah klub. Sebelumnya, The Blues juara di musim 2011/12.

Trofi ini juga yang pertama bagi Tuchel sebagai manajer Chelsea. Di musim sebelumnya, Tuchel harus melihat timnya PSG kalah di final oleh Bayern Munchen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya