Pemkab Blora Jangan Buka Sekolah Sebelum Semua Guru Disuntik Vaksin Covid-19

Pemkab Blora rencananya bakal membuka kembali aktivitas belajar tatap muka di sekolah mulai Senin, 24 Mei 2021.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 22 Mei 2021, 09:07 WIB
Anggota DPR RI, Edy Wuryanto saat ditemui Liputan6.com di Cepu, Blora. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Pemkab Blora bakal membuka kembali aktivitas belajar tatap muka di sekolah mulai Senin, 24 Mei 2021. 

Terkait hal itu, anggota DPR RI Edy Wuryanto mengungkapkan, agar belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19 bisa berjalan dengan baik, dinas pendidikan dan kepala sekolah perlu bersinergi menciptakan lingkungan sekolah yang taat protokol kesehatan.

"Manajemen tata kelola pendidikan harus dikencengi (dieratkan, red) kepala sekolah," ungkap Edy saat ditemui Liputan6.com di Cepu, Kamis (20/5/2021).

Menurutnya, peserta didik harus diajarkan serta dibiasakan para gurunya masing-masing bagaimana sekolah itu tidak hanya menerima mata pelajaran sekolah saja. Tetapi, juga karakter untuk disiplin prokes.

"Mulai memakai masker, cuci tangan, jaga jarak di kelas, juga harus diajari disiplin. Itu yang bisa mengatur kepala sekolah dan gurunya," ungkap politisi PDI Perjuangan itu.

Lebih lanjut, Edy sebagai anggota dewan yang dulunya berasal dari latar belakang seorang tenaga kesehatan (nakes), menginginkan adanya percepatan vaksinasi terhadap pelayan publik, terutama guru di sekolah. Jangan sampai guru belum divaksin, tapi sudah berani belajar tatap muka.

"Yang guru terutama divaksin dulu karena ini prioritas. Kalau belum divaksin jangan tatap muka dulu," katanya.

2 dari 2 halaman

Belum Semua Guru Divaksin

Penampakan salah satu kelas di SD Negeri 2 Tambakromo, Cepu. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Fiqri Hidayat, Kepala SD Negeri 2 Tambakromo Cepu mengatakan, tiap sekolah harus punya persiapan matang untuk menggelar kembali pembelajaran tatap muka. Misal, aturan jaga jarak harus dipatuhi, satu kelas misalnya bisa dibagi menjadi dua bagian.

"Kedepan ini masuk semuanya, satu kelasnya ini kita bagi dua. Dalam seminggu bergilir 3 harinan," ungkapnya.

Fiqri dan beberapa guru di atas 50 tahun telah disuntik vaksin. Meski demikian masih ada guru di sekolahnya yang belum mendapatkan vaksin.

"Sekolahan memang belum semua guru yang disuntik vaksin karena prosesnya bertahap," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya