IHSG Berpeluang Naik, Pantau Saham Pilihan Ini

CEO PT Indosurya Bersinas Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih akan dibayangi oleh gelombang tekanan yang belum akan berakhir.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Apr 2021, 06:46 WIB
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat dalam rentang terbatas pada perdagangan saham Rabu (21/4/2021).

CEO PT Indosurya Bersinas Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih akan dibayangi oleh gelombang tekanan yang belum akan berakhir.

Akan tetapi, menurut William, selama level support masih dapat dipertahankan cukup kuat, IHSG berpeluang untuk kembali pada jalur uptren dalam jangka pendek. Hal ini menurut dia, fundamental ekonomi Indonesia yang terlihat dari data ekonomi yang telah dirilis dukung IHSG.

"Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 5.960-6.123,” ujar dia dalam catatannya.

Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menuturkan, IHSG mencoba menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.006-6.080.

"Secara teknikal, IHSG break out support moving average 5 di level 6.061, namun candle stick membentuk pola bullish candle bullish counter attack di akhir sesi,” ujar dia.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 20 April 2021, IHSG turun 14,22 poin ke posisi 6.038. Sektor saham keuangan dan pertambangan memimpin pelemahan.

Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga BI 7Days Reverse Repo Rate dilevel 3,50 persen di tengah ekspektasi peningkatan inflasi pada ramadan hingga libur Lebaran.

Bank Indonesia menyatakan perlu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak ketidak pastian pasar keuangan global meskipun tingkat inflasi dalam negeri masih rendah.

"Hal tersebut direspons positif diakhir sesi perdagangan hingga mampu sedikit memangkas pelemahan yang terjadi selama jam perdagangan,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 3,795 miliar saham senilai Rp 1,982 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 111 saham melemah dan 89 saham stagnan, Jakarta, Jumat (25/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA).

Sementara itu, William memilih sejumlah saham yang dapat dicermati antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Selain itu, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya