Sukses

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Saham-Saham Ini Patut Dilirik Investor

Prospek pasar saham pada minggu ini 1-5 April 2024 sebelum libur panjang Idul Fitri, investor memerhatikan inflasi inti tahunan Indonesia, persiapan libur panjang Hari Raya Idul Fitri dan Non-Farm Payroll AS Bulan Maret.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0,7% dalam sepekan lalu ke level 7.288 pada akhir perdagangan Kamis, 28 Maret 2024. Sedangkan Jumat merupakan libur nasional memperingati Wafat Isa Almasih.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan, saat ini IHSG sedang menguji support MA50. Apabila tidak mampu bertahan maka IHSG berpotensi untuk terus turun ke 7.180 - 7.200.

Sementara untuk prospek market pada minggu ini 1-5 April 2024 sebelum libur panjang Idul Fitri, Dimas mengimbau para investor memerhatikan inflasi inti tahunan Indonesia, persiapan libur panjang Hari Raya Idul Fitri dan Non-Farm Payroll AS Bulan Maret. Hari ini, juga akan merilis data inflasi inti tahunan untuk bulan Maret.

Berdasarkan konsensusnya, inflasi inti tahunan Indonesia akan berada di level 1,7%. Pada bulan sebelumnya, indikator ini berada di level 1,68%. Meskipun secara konsensus mengalami peningkatan, namun angka ini masih berada di dalam rentang target yang ditetapkan oleh BI yakni inflasi tahunan di 2024 sebesar 2% plus minus 1.

Terkait sentimen persiapan libur panjang Hari Raya Idul Fitri Dimas menilai fenomena tahunan ini akan berdampak pada pengeluaran masyarakat dan transaksi harian di bursa. Pengeluaran masyarakat akan meningkat pada masa ini dan berpotensi memberikan katalis positif untuk emiten consumer untuk kuartal II nanti, sedangkan transaksi di bursa akan berlaku sebaliknya.

“Umumnya orang akan melakukan penarikan dana dari RDN-nya menjelang libur Lebaran, ditambah dengan persiapan mudik yang membuat transaksi harian bursa menurun pada masa ini,” kata Dimas dalam keterangan resmi, Senin (1/4/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pisau Bermata Dua

Selanjutnya, terkait sentimen Non-Farm Payroll AS Bulan Maret, pada Jumat akhir pekan ini akan rilis data ketenagakerjaan yang menggambarkan kondisi ekonomi di AS dan tingkat inflasi di sana. Berdasarkan konsensusnya NFP untuk bulan Maret atau penambahan tenaga kerja diprediksi akan mendapat tambahan tenaga kerja sebesar 200 ribu.

Pada bulan sebelumnya, NFP tercatat tambahan tenaga kerja sebesar 275 ribu, yang jauh berada di atas konsensusnya yang hanya sebesar 200 ribu. Hal ini menandakan kuatnya kondisi tenaga kerja di AS saat ini.

"Bagai pisau bermata dua, ketika data tenaga kerja menunjukkan hal yang positif dengan banyaknya tambahan tenaga kerja berimbas terhadap berputarnya roda ekonomi. Namun di sisi lain, jika hal ini tidak dapat dikendalikan dengan baik, bisa membuat tingkat inflasi semakin menjauh dari target yang ditetapkan oleh The Fed di 2024 yakni 2%," jelas Dimas.

3 dari 3 halaman

Rekomendasi Saham

Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham yang menarik diceemati pada minggu ini hingga Jumat, 5 April 2024, yakni:

  • Buy on Breakout AMRT (Support: 2.500, Resistance: 3.300)
  • Buy on Pullback INKP (Support: 9.100, Resistance: 10.000) dan
  • Buy on Breakout GJTL (Support: 1.300, Resistance: 1.500).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.