WHO Ingatkan Masyarakat Tak Beli Vaksin COVID-19 Ilegal

WHO mengingatkan ada bahaya yang mengancam apabila masyarakat menggunakan vaksin COVID-19 yang didapat di luar program resmi pemerintah

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Mar 2021, 10:00 WIB
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - World Health Organization (WHO) mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap vaksin COVID-19 ilegal yang dijual di luar program vaksinasi COVID-19 oleh pemerintah.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan bahwa sejumlah Kementerian Kesehatan, otoritas regulator nasional, dan organisasi pengadaan publik telah menerima tawaran mencurigakan untuk memasok vaksin COVID-19

Mereka juga mengatakan mengetahui adanya vaksin yang dialihkan dan dimasukkan ke dalam rantai pasokan, tanpa jaminan rantai dingin yang dipertahankan.

"Beberapa produk palsu juga dijual sebagai vaksin di internet, terutama di dark web," kata Tedros dalam konferensi persnya pada Jumat lalu, dikutip dari laman resmi WHO pada Minggu (28/3/2021).

Selain itu, Tedros juga mengatakan ada laporan tentang korupsi dan penggunaan ulang botol vaksin kosong.

"Kami mendesak pembuangan yang aman atau penghancuran botol vaksin bekas dan kosong, untuk mencegahnya digunakan kembali oleh kelompok kriminal," kata Tedros.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Minta Masyarakat Waspada

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)

Tedros pun meminta semua orang untuk tidak membeli vaksin di luar program vaksinasi yang dijalankan oleh pemerintah.

"Vaksin apa pun yang dibeli di luar program ini mungkin di bawah standar atau dipalsukan, yang berpotensi menyebabkan bahaya serius," ujarnya.

"Penting untuk diingat bahwa kerusakan apa pun yang disebabkan oleh produk yang dipalsukan tidak mencerminkan kegagalan keamanan dari vaksin asli," tandasnya.

Tedros juga mendesak agar semua negara dan individu untuk memperhatikan masalah ini.

"Setiap penjualan vaksin yang mencurigakan harus dilaporkan ke otoritas nasional, yang akan melaporkannya ke WHO. Aliran informasi penting untuk memetakan ancaman global dan melindungi kepercayaan terhadap vaksin," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Kejahatan Vaksin Covid-19 Palsu di China

Infografis Kejahatan Vaksin Covid-19 Palsu di China (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya