Australia Lega Usai Jerman dan Prancis Lanjutkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Australia tidak menghentikan inokulasi nasionalnya dengan vaksin AstraZeneca meskipun ada jeda di Eropa.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Mar 2021, 07:02 WIB
Vaksin Oxford / AstraZeneca saat ini sedang dalam tahap pengujian akhir. (Universitas Oxford/ John Cairns)

Liputan6.com, New South Wales - Australia menyambut baik keputusan regulator obat Eropa untuk mendukung vaksin COVID-19 AstraZeneca pada Jumat 19 Maret setelah penyelidikan soal keamanan pihak berwenang diumumkan.

Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa lainnya memutuskan untuk melanjutkan penggunaan dosis AstraZeneca pada Kamis 18 Maret menyusul temuan Badan Obat-obatan Eropa bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar manfaat daripada risikonya.

Lebih dari selusin negara di Eropa untuk sementara menangguhkan program imunisasi mereka setelah laporan pembekuan darah langka terjadi pada beberapa orang yang menerima dosis tersebut, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu (20/3/2021).

"Saya pikir ini adalah berita medis global yang sangat penting. Apa yang kami lihat adalah European Medicines Agency telah membuat kesimpulan yang sama dengan Australia (regulator obat) ini berita bagus," kata Menteri Kesehatan Greg Hunt kepada Sky News.

Australia tidak menghentikan inokulasi nasionalnya dengan vaksin AstraZeneca meskipun ada jeda di Eropa.

Pihaknya mengatakan tidak ada bukti bahwa dosis tersebut menyebabkan efek samping yang serius.

Mayoritas dari 25 juta orang Australia akan diberikan vaksin AstraZeneca. Pihak berwenang telah mengamankan hampir 54 juta dosis, dengan 50 juta akan diproduksi secara lokal mulai akhir Maret 2021.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Seperempat Juta Warga Australia Telah Divaksin

Pejalan kaki melintasi jalan yang biasanya padat dengan lalu lintas di kawasan pusat bisnis di Sydney, Rabu (30/12/2020). Pihak berwenang berupaya menekan klaster kasus virus corona Covid-19 yang terus bertambah di kota terpadat di Australia tersebut. (Saeed KHAN / AFP)

Australia mulai Senin akan beralih ke fase kedua dari program vaksinasi yang akan memungkinkan hampir enam juta orang mendapatkan dosis pertama Pfizer-BioNTech atau vaksin AstraZeneca selama beberapa minggu ke depan.

Sekitar seperempat juta orang telah menerima dosis vaksin pertama mereka pada Jumat (19/3).

Australia telah melaporkan nol atau rendah kasus satu digit selama beberapa minggu terakhir.

New South Wales, negara bagian terpadat di negara itu, melaporkan tidak ada kasus baru yang didapat secara lokal untuk hari kedua berturut-turut.

Australia telah melaporkan lebih dari 29.100 kasus dan 909 kematian sejak pandemi dimulai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya