Mahfud Md Sebut Karhutla Menurun di Tahun 2020

Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia menurun sebesar 81 persen pada 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2021, 18:30 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md (Foto:Liputan6/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia menurun sebesar 81 persen pada 2020.

Berbeda jauh dengan data 2019, titik api karhutla meningkat 80 persen.

"Di tahun 2020 ini alhamdulillah karhutla turun sebesar 81 persen. Dari (karhutala) yang terjadi pada 2019 yaitu 1.649.258 hektar. Pada tahun ini tinggal 296.942 hektar saja. Sudah sangat jauh," kata Mahfud Md dalam Rakornas Penanggulangan Bencana, Jumat (5/3/2021).

Sementara pada Januari 2021, tercatat terjadi 173 kejadian karhutla di Indonesia. Karhutla tersebut tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara hingga Papua.

Dia menyebut, karhutla bukan peristiwa baru di Indonesia. Bahkan dalam sejarah, tercatat karhutla dahsyat pernah terjadi di Riau dan Kalimantan pada 1997.

"Karhutla merupakan kejadian sejak dulu dan berulang kali setiap tahun di beberapa wilayah di Indonesia," jelas Mahfud Md.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Terus Berupaya Mencegah

Meski karhutla masih terjadi, Mahfud Md memastikan pemerintah berupaya mencegah dan menanggulangi karhutla.

Langkah pencegahan dan penanggulangan sudah diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan.

Dalam Inpres ditegaskan pejabat kementerian dan lembaga yang ditugaskan menangani karhutla harus mencegah dan menanggulangi peristiwa tersebut. Salah satu caranya, menggunakan helikopter water bombing.

"Salah satu bentuk pencegahan itu seperti yang dilakukan BNPB, TNI, Polri dan LHK yaitu dengan water bombing helikopter. Boom air dari udara, itu selain mencegah juga menangulangani (karhutla) yang sudah terlanjur membesar," kata dia.

 

Reporter: Titin Suprihatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya