30 Ton Beras Disiapkan untuk Warga Lamongan Terdampak Banjir

Warga terdampak ada di enam kecamatan, masing-masing Glagah 777 rumah, Deket 1.529 rumah dan Karangbinangun 1.537 rumah.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jan 2021, 22:20 WIB
Dua pekerja mengecek beras milik Perum Bulog di kawasan Pulo Mas, Jakarta, Kamis (26/11/2020). Kementan kembali memastikan bahwa meski tengah dilanda pandemi Covid-19 pasokan beras hingga akhir tahun masih ada stok beras sebanyak 7,1 juta ton. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyiapkan sedikitnya 30 ton beras untuk disalurkan kepada warga terdampak banjir di wilayah itu.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Lamongan Moh Nalikan di Lamongan mencatat total jumlah terdampak banjir sebanyak 5.877 rumah.

"Nantinya setiap rumah akan diberikan bantuan sebanyak 5 kilogram beras sehingga Pemkab Lamongan menyediakan 30 ton beras untuk disalurkan," katanya, Jumat, 15 Januari 2021, dilansir dari Antara.

Ia merinci total warga terdampak ada di enam kecamatan, masing-masing Glagah 777 rumah, Deket 1.529 rumah, Karangbinangun 1.537 rumah, Turi 1.565 rumah, Kalitengah 419 rumah, dan Karanggeneng 50 rumah.

Selain menyiapkan beras, Pemkab Lamongan juga menggelar bakti sosial pengobatan gratis di puskesmas yang berada di kecamatan terdampak banjir.

"Kami juga melakukan pembersihan enceng gondok dengan alat berat dan kerja bakti, seperti yang telah dilakukan sebelumnya di sepanjang aliran Sungai Pasi, Bengawan Jero, menggunakan backhoe amphibi, agar mengurangi banjir," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Enam Unit Armada Angkut

Aktivitas petani saat menggiling padi usai dipanen di persawahan kawasan Rorotan, Jakarta, Rabu (29/7/2020). Cadangan beras pemerintah (CBP) diprediksi mampu untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri di tengah pandemi Covid-19, bahkan hingga akhir tahun 2020. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Bakti sosial dan kerja bakti tersebut sudah dimulai beberapa hari ini. Selain masyarakat, kegiatan itu juga melibatkan aparatur pemerintah, TNI Polri, anggota perguruan PSHT, dan Banser Ansor.

Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli menjelaskan pemerintah, sesuai Perpres Nomer 80 Tahun 2019, wilayah Lamongan masuk dalam Gerbang Kertasusila, sehingga secara khusus kepentingan air maupun infrastrukturnya sudah diprogramkan dengan baik.

“Wilayah Bengawan Jero ada proyek besar, namun terkendala adanya COVID-19. Mudah-mudahan Tahun 2021 ini dapat terlaksana sehingga bisa meningkat infrastruktur jalan dan pembuangan air ke Sungai Bengawan Solo menjadi lancar,” ujarnya.

Dalam kerja bakti tersebut juga telah disiapkan enam unit armada pengangkut enceng gondok dan backhoe amphibi untuk mempercepat pembuangan sehingga arus air dapat normal kembali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya