Catatan Sejarah Gempa Majene

Gempa Majene yang terjadi pada Jumat dini hari, 15 Januari 2021, tercatat dekat dengan pusat gempa berujung tsunami, 50 tahun lalu.

oleh Komarudin diperbarui 16 Jan 2021, 05:03 WIB
Sejumlah warga menyaksikan alat berat mencari korban di reruntuhan gedung pemerintah daerah yang runtuh saat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (AP Photo/Azhari Surahman)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berduka atas peristiwa gempa yang melanda wilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat, 15 Januari 2021. Gempa tersebut menelan korban jiwa 42 orang, berdasarkan data hingga Jumat malam, 15 Januari 2021.

"Sebanyak 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, melansir Antara, Jumat, 15 Januari 2021.

Melalui keterangan resmi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Majene merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Berdasarkan catatan pihaknya, pusat gempa Majene dini hari kemarin sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu gelombang tsunami pada 23 Februari 1969. Kala itu, wilayah tersebut diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,9 dan pusat gempa pada kedalaman 13 kilometer (km).

Tercatat 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka, dan 1.287 rumah, serta rumah ibadah mengalami kerusakan akibat bencana tersebut. Selain itu, dermaga pelabuhan pecah dan timbul gelombang tsunami dengan ketinggian empat meter di Pellatorang, serta 1,5 meter di Parasanga dan Palili.

Selanjutnya, sejarah juga mencatat rentetan peristiwa gempa yang mengguncang sekitar wilayah Majene. Mereka adalah gempa Polewali Mandar pada 11 April 1967 yang menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 warga meninggal dunia.

Kemudian, pada 23 Februari 1969, terjadi gempa dengan kekuatan 6,9 di Majene yang menyebabkan 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka, dan 1.287 rumah rusak di empat desa. Berikutnya 8 Januari 1984, gempa dengan kekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Mamuju dan mengakibatkan rumah-rumah mengalami kerusakan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Upaya Tanggap Darurat

Tim penyelamat mencari korban yang terperangkap dalam sebuah bangunan runtuh di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, Jumat (15/1/2021). Gempa dirasakan sejumlah daerah seperti Polman, Mamuju, Mamuju Tengah, Pasangkayu, dan daerah di Sulawesi Selatan. (HANDOUT/NATIONAL SEARCH AND RESCUE AGENCY/AFP)

Jumlah pengungsian korban gempa di Kabupaten Majene kini tersebar di 10 titik. Sementara, di Kabupaten Mamuju, terdapat lima lokasi pengungsian yang berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan belasungkawa atas bencana gempa bumi yang melanda beberapa daerah di Sulawesi Barat. Ia memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan upaya tanggap darurat.

"Segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari, dan menemukan korban serta melakukan perawatan pada korban yang luka-luka," jelas Jokowi melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 15 Januari 2021.

Kepala BNPB Doni Monardo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini langsung bertolak ke lokasi terdampak gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. BNPB turut mendistribusikan bantuan dalam penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

3 dari 3 halaman

Gempa Beruntun dan Kuat Guncang Majene dan Mamuju

Infografis Gempa Beruntun dan Kuat Guncang Majene - Mamuju. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya