Persentase Kasus Covid-19 di Gorontalo Terendah se-Indonesia

Persentase kasus aktif COVID-19 di Gorontalo mencapai titik terendah se-Indonesia. Tercatat kasus aktif Covid-19 di Gorontalo di posisi pertama terendah sebesar 2,62 persen.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 09 Nov 2020, 15:15 WIB
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi(Foto:Arfandi ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Persentase kasus aktif COVID-19 di Gorontalo mencapai titik terendah se-Indonesia. Tercatat kasus aktif Covid-19 di Gorontalo di posisi pertama terendah sebesar 2,62 persen.

Setelah Gorontalo, di susul oleh Jawa Timur dengan prestasi kasus sebesar 4,03 persen, posisi tiga Kalimantan Selatan sebesar 4,43 persen, diikuti Bali sebesar 5,13 persen, dan Sulawesi Selatan sebesar 6,94 persen. Hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi mengatakan, bahwa sejak tanggal 5 November 2020, kasus aktif di Provinsi Gorontalo itu cenderung menurun dan mencapai titik terendah dari seluruh daerah di Indonesia.

"Alhamdulillah untuk Gorontalo sendiri cukup menggembirakan hasilnya, meskipun di daerah lain masih tinggi," kata dr. Triyanto

Ia mengungkapkan, Gorontalo sendiri belum ketambahan kasus baru, meskipun akumulasi kasus saat ini sudah mencapai 3 ribu an. Sementara Untuk Kabupaten dan Kota rata-rata sudah mulai masuk zona hijau.

"Untuk kabupaten Boalemo sudah zona hijau, dan yang lain sudah mulai mengikuti, saat ini sudah zona kuning," ungkapnya.

Meski begitu, kata dia, masyarakat diminta tetap waspada dan patuhi protokol kesehatan, jaga 3 M. Ikuti dan jangan langgar agar Gorontalo segera terbebas dari covid-19.

"Masyarakat jangan lengah, tetap pada protokol kesehatan. Antisipasi penyebaran Gelombang kedua," ujarnya.

Sementara Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berharap, semakin terkendalinya penyebaran Covid-19 akan diiringi dengan tingkat kesadaran warga mematuhi protokol kesehatan.

Menurutnya, penurunan kasus ini tidak menjamin penyebaran covid-19 terhenti. Selama belum ada vaksinnya, maka virus ini tidak akan hilang. Bisa jadi ke depan akan ada lonjakan yang tanpa kita duga.

"Terpenting masyarakat secara sadar tetap mematuhi protokol kesehatan di segala aktivitas, terutama menyangkut penggunaan masker,” Rusli menandaskan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita

Saksikan Video Pilihan Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya