Rupiah Tertekan usai Stimulus AS Disahkan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Jumat akhir pekan ini

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Okt 2020, 10:23 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Pengesahan stimulus AS sebesar USD 2,2 triliun menjadi sentimen utama pergarakan mata uang hari ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (2/10/2020), rupiah dibuka di angka 14.842 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.835 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.849 per dolar AS.

Sejak pagi hingga pukul 10.20 WIB, rupiah bergerak di kisaran 14.842 per dolar AS hingga 14.850 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 7,09 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.890 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.876 per dolar AS.

"Dolar AS terlihat menguat lagi hari ini menyusul belum tercapainya kesepakatan paket stimulus kedua AS antara Demokrat dan Republik," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Pagi ini, DPR AS yang dikuasai Demokrat tetap mengesahkan proposal USD 2,2 triliun yang belum disetujui Republik.

Menurut Ariston, pasar khawatir negosiasi stimulus akan mengalami kebuntuan lagi karena dua kubu sama-sama bersikeras dengan proposalnya masing-masing.

Padahal, lanjutnya, stimulus diperlukan untuk membantu pemulihan ekonomi AS di masa pandemi.

"Hal ini bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Ditambah data inflasi yang deflasi kemarin juga bisa menekan rupiah karena deflasi bisa mengindikasikan ekonomi Indonesia belum pulih," ujar Ariston.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi

Teller menunjukkan mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.

Pada Kamis (1/10) kemarin, rupiah ditutup menguat 45 poin atau 0,3 persen menjadi Rp14.835 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya