Saat Jeda Pandemi COVID-19, Aktivis Iklim Inggris Kembali Berunjuk Rasa

Para pengunjuk rasa Inggris menyerukan tindakan yang lebih cepat untuk menghentikan pemanasan global sementara pasukan polisi dalam jumlah besar mengawasi unjuk rasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2020, 09:02 WIB
Ilustrasi unjuk rasa korupsi (Foto: unsplash)

Liputan6.com, London - Lebih dari seribu aktivis iklim Extinction Rebellion yang mengenakan masker kembali berunjuk rasa, usai jeda pandemi di kota London, Inggris.

Para pengunjuk rasa menyerukan tindakan yang lebih cepat untuk menghentikan pemanasan global sementara pasukan polisi dalam jumlah besar mengawasi unjuk rasa.

Dengan kembalinya parlemen Inggris dari istirahat musim panas minggu ini, pengunjuk rasa memblokir alun-alun di depan gedung dan meminta para legislator untuk membahas usulan rancangan undang-undang (RUU) darurat iklim dan ekologi, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (3/9/2020).

RUU itu bertujuan memperluas janji Inggris untuk mencapai bersih emisi pada 2050 agar mencakup sektor-sektor yang sejauh ini dikecualikan seperti pengiriman internasional dan perjalanan udara, dan agar tindakan ke arah pencapaian sasaran lebih cepat ditentukan oleh majelis warga.

"Yang terpenting adalah membuat pemerintah mengakui bahwa mereka terlalu lambat. Saat ini mereka tidak bertanggung jawab," kata Reece Evans, 24, seorang aktivis Extinction Rebellion dan aktor yang memegang plakat bertuliskan, "Back the Bill."

Holly Cullen-Davies mengatakan ingin parlemen "membawa perubahan iklim ke puncak agenda", sementara dua anaknya yang masih kecil menggambar dengan kapur berwarna di trotoar.

Cullen-Davies mengatakan telah bergabung dengan gerakan akar rumput itu pada bulan Maret, ketika penutupan wilayah terkait Virus Corona dimulai dan emisi pemanasan planet untuk sementara menurun drastis dengan tertahannya ekonomi di seluruh dunia, yang menunjukkan betapa cepatnya perubahan bisa terjadi.

"Saya pikir jika dunia bisa menghentikan aktivitas untuk COVID, dunia bisa menghentikan kegiatan untuk perubahan iklim," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Risiko Perubahan Iklim

Ilustrasi perubahan iklim (AFP)

Banyak aktivis menganggap berunjuk rasa kembali di jalan-jalan, meskipun pandemi masih berlangsung, bisa dibenarkan.

Menurut mereka, perkembangan pesat risiko perubahan iklim dan gerakan itu sudah melakukan tindakan pencegahan yang cukup untuk mencegah penyebaran virus.

Penyelenggara unjuk rasa mengatakan hampir semua aktivis di Parliament Square di London, Selasa (1/9), mengenakan masker.

Sementara itu, demonstrasi serentak di Cardiff dan Manchester direncanakan untuk memungkinkan pengunjuk rasa ikut serta karena lebih dekat dengan rumah mereka.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya