Tips dari Pembalap untuk Hadapi Pesepeda di Jalan Raya

Pengguna sepeda beberapa waktu belakangan ini semakin banyak.

oleh Arief Aszhari diperbarui 14 Agu 2020, 09:00 WIB
Citizen6, Surabaya: Dankobangdikal bersama rombongan sepeda santai sedang melintasi jalan-jalan di daerah Kecamatan Kamal, Madura.(Pengirim: Penerangan Kobangdikal)

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna sepeda beberapa waktu belakangan ini semakin banyak. Bahkan, tidak hanya saat akhir pekan, para pemilik sepeda ini juga setiap hari melakukan gowes atau bersepeda bersama di jalan raya baik pagi ataupun sore dan malam hari.

Keberadaan pesepeda di jalan raya ini tidak jarang menimbulkan konflik dengan pengguna jalan lain, seperti pengguna motor atau pengguna mobil.

Pasalnya, terkadang para pengguna jalan raya ini berkendara dengan sembarang dan tidak mematuhi aturan lalu lintas, tanpa terkecuali. Menghadapi situasi ini, salah satu pembalap nasional sekaligus brand ambassador Mitsubishi di Indonesia mengatakan sebagai sesama pengguna jalan harus saling menghargai.

"Selain infrastruktur jalan di Indonesia yang belum sepenuhnya mendukung jumlah pesepeda, apalagi seperti sekarang ini yang sedang meningkat trennya. Semua harus saling berbagi jalan," ujar Rifat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Australia

Dirinya mencontohkan, kalau di Australia itu ada kampanye tentang berbagi dengan pesepeda di jalan raya. Kampanye “A Metter Matters”, yang artinya antara kendaraan yang menggunakan mesin sama yang tidak menggunakan mesin itu harus menjaga jarak keseimbangannya sejauh satu meter.

"Hal ini untuk mengantisipasi ketika tiba-tiba mobil berhenti, atau tiba-tiba ada mobil yang membuka pintu. Jadi sebelah-sebelahan itu harus satu meter jaraknya. Bukan depan-depanan ya,” jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Indonesia Belum Bisa

Hal seperti itu yang agak sulit untuk diterapkan di sini, mengingat kondisi jalannya juga tidak banyak yang lebar.

Jadi sebaiknya memang harus sama-sama saling mengerti, kalau yang naik sepeda tidak bergerombol sampai menghabiskan lebar jalan, dan yang naik mobil atau motor juga harus menjaga kecepatan ketika bertemu dengan rombongan sepeda.

"Kalau di Indonesia harus hati-hati, karena antara infrastruktur dan jumlah pesepeda itu tidak seimbang. Kita tidak bisa juga membatasi jumlah satu sama lainnya. Jadi harus ada saling pengertian sesama pengguna jalan,” pungkas Rifat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya