Kecelakaan Kereta Penumpang di Skotlandia, 3 Orang Tewas

Tiga orang dilaporkan tewas dalam insiden kereta penumpang yang tergelincir di Aberdeenshire, Skotlandia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Agu 2020, 10:25 WIB
Ilustrasi kereta api. (dok. Pixel2013/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Aberdeenshire - Kecelakaan kereta penumpang yang tergelincir di Aberdeenshire, Skotlandia, telah menewaskan tiga orang. Termasuk pengemudi dan seorang kondektur.

Dikutip dari BBC, Kamis (13/8/2020), insiden kecelakaan tersebut melibatkan kereta ScotRail yang berangkat pukul 06.38 waktu setempat dari Aberdeen ke Glasgow Queen Street.

ScotRail mengkonfirmasi, bahwa satu korban tewas lainnya merupakan seorang penumpang.

Sementara itu, enam orang telah dibawa ke rumah sakit, tetapi mereka diyakini tidak mengalami luka yang serius.

Kereta tersebut diyakini terkena tanah longsor setelah hujan lebat dan badai petir yang menyebabkan banjir dan gangguan perjalanan di Skotlandia.

Sedikitnya 30 kendaraan layanan darurat dikerahkan ke lokasi kejadian, untuk menangani kecelakaan itu.

Polisi Transportasi Inggris mengatakan bahwa mereka telah memanggil petugasnya untuk ke lokasi kejadian sekitar pukul 09.43 waktu setempat.

Beberapa menit kemudian, Network Rail menuliskan via Twitter bahwa adanya laporan tanah longsor di Carmont dan layanan antara Dundee dan Aberdeen telah dihentikan.

Selain itu, Network Rail juga telah melihat kembali rekaman CCTV dari stasiun tempat kereta berhenti, yang diyakini mengangkut sembilan orang, termasuk kru.

Kabar kematian dari pengemudi kereta dan kondektur, juga telah disampaikan kepada pihak keluarga mereka, menurut Polisi Transportasi Inggris, dan mendapatkan dukungan dari petugas penghubung.

Kereta tersebut diketahui terdiri dari dua lokomotif - di depan dan belakang - dan empat gerbong.

Kepala pengawas dari kepolisian, Eddie Wylie menyatakan bahwa semua penumpang diyakini telah terhitung.

"Setelah daerah tersebut telah diamankan maka pencarian penuh dan menyeluruh akan dilakukan, yang kemungkinan akan memakan beberapa waktu," tambahnya.

"Saya tahu banyak orang pasti memiliki pertanyaan dan kami akan bekerja sama dengan Cabang Investigasi Kecelakaan Kereta Api dan Kantor Kereta Api dan Jalan untuk menetapkan keadaan secara lengkap tentang bagaimana kereta bisa tergelincir," jelas Wylie.

Asisten Senior Sekretaris Jenderal serikat RMT, Mick Lynch pun turut menyampaikan belasungkawa-nya, dengan menyampaikan bahwa ia turut beduka "bersama keluarga, kolega, dan teman dari mereka yang telah meninggal dalam tragedi itu."

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Tanggapan Para Pejabat Setempat

Ilustrasi kereta (AFP)

Karena kecelakaan kereta itu, Kepala eksekutif Network Rail, Andrew Haines, memutuskan untuk terbang kembali ke Inggris saat berlibur dengan keluarganya di Italia.

Sekretaris Transportasi Grant Shapps juga menyatakan bahwa ia akan mengunjungi lokasi kecelakaan "untuk mencoba memahami situasi secara langsung dan menawarkan setiap bantuan yang dapat diberikan."

NHS Grampian mengkonfirmasi bahwa kecelakaan itu merupakan "insiden besar", dan ScotRail pun mengatakan pihaknya sedang membantu layanan darurat.

Penyelenggara Skotlandia untuk serikat pengemudi kereta Aslef, Kevin Lindsay, mengatakan, "Pikiran kita malam ini tertuju pada semua orang yang meninggal, dan yang terluka, dalam kecelakaan tragis itu.

"Meskipun terlalu dini untuk berspekulasi tentang penyebab kecelakaan itu, tampaknya kondisi cuaca yang mengerikan di daerah itu - hujan lebat - mengakibatkan tanah longsor yang, pada saatnya, menyebabkan kereta tergelincir," terang  Lindsay. Ia juga menambahkan, kereta api itu terbakar setelah tergelincir di tanggul yang curam.

"Pikiran dan doa kami bersama semua orang yang terlibat. Ini adalah waktu yang mengerikan bagi semua pihak," tutur Anggota Dewan Pengawas Aberdeenshire dan Mearns, Bill Howatson.

Empat petugas pemadam kebakaran dilaporkan terluka saat menanggapi kereta yang tergelincie tersebut. Para petugas itu, menurut BBC Skotlandia, diketahui mengalami luka ringan setelah sebuah kendaraan bertabrakan dengan mereka.

Untuk mencegah keadaan memburuk, dua dari petugas pemadam kebakaran itu menjalani perawatan di rumah sakit. Tetapi beberapa saat kemudian, kedua petugas pemadam kebakaran tersebut sudah dipulangkan.

3 dari 3 halaman

Bela Sungkawa dari Ratu Elizabeth Hingga PM Inggris Boris Johnson

Ratu Elizabeth II menyampaikan pidato tentang krisis corona COVID-19.(dok. foto Buckingham Palace/AFP)

Dalam merespon insiden di Skotlandia tersebut, Ratu Elizabeth II mengeluarkan pesan belasungkawa dan mengatakan bahwa ia "Begitu sedih saat mendengar kabar tentang kereta yang tergelincir itu."

Bersama seluruh Keluarga Kerajaan, Ratu Elizabeth pun menyerukan, " Mari bergabung dengan saya dalam mengirimkan pikiran dan doa kami kepada keluarga mereka yang telah meninggal dan mereka yang terluka".

Tidak hanya Ratu Elizabeth, Menteri Pertama Nicola Sturgeon juga mengucapkan "belasungkawa yang terdalam" dan pikirannya tertuju pada semua korban yang meninggal dalam kecelakaan itu. "Pikiranku tetap bersama semua orang yang terpengaruh," katanya.

Selain itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan kepada BBC bahwa kecelakaan itu sangat mengejutkan karena "jarang terjadinya kecelakaan di rel kereta api."

"Pikiran kami tertuju pada mereka yang meninggal dan keluarga mereka dan, tentu saja, mereka yang terluka dalam penggelinciran," ucap PM Johnson.

PM Johnson juga menyampaikan, "Jelas hal yang paling penting sekarang adalah bagaimana Polisi Transportasi Inggris, yang bertanggung jawab atas penyelidikan, mencari tahu persis apa yang sebenarnya terjadi dan kami semua bekerja sama untuk memastikan hal seperti ini tidak akan terjadi lagi."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya