Istana Perketat Protokol Kesehatan, Tamu yang Menghadap Jokowi Wajib Swab Test

Heru menyebut, kini semua pihak yang ingin bertemu Jokowi wajib melakukan swab test sebagai salah satu protokol pencegahan penularan Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Agu 2020, 13:14 WIB
Angkutan umum jenis bajaj melintas di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/7). Picu kemacetan, Sudinhubtrans Jakarta Pusat segera menerapkan larangan bajaj melintas di Jalan Medan Merdeka Barat dan Medan Merdeka Utara (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo positif Covid-19, padahal sepekan sebelumnya dia sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Selain itu beredar kabar, Gubernur Kepulauan Riau Isdianto terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memastikan protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan sudah dilakukan dengan sangat ketat. Namun, kini, pihak Istana semakin memperketatnya.

Salah satunya, protokol terkait dengan tamu yang hendak bertemu Presiden Jokowi.

"Kami di Sekretariat Presiden tetap melakukan pengetatan protokol kesehatan walaupun yang lalu sampai hari ini kami sudah melakukan secara ketat protokol kesehatan," kata Heru dalam keterangan persnya, Jakarta, Senin (3/8/2020).

Heru menyebut, kini semua pihak yang ingin bertemu dan menghadap Presiden Jokowi wajib melakukan uji seka atau swab test sebagai salah satu protokol pencegahan penularan Covid-19. Selain itu, meskipun sudah melakukan swab test, pada hari H mereka akan kembali diminta untuk melakukan rapid test.

"Walaupun sudah dilakukan swab pada hari H kami akan lakukan rapid test," ucap Heru.

Protokol kesehatan juga diterapkan pada sarana dan prasarana di lingkungan Istana, misalnya dengan menjaga jarak antarkursi, serta antara kursi tamu dengan kursi Presiden sejauh kurang lebih 2-2,5 meter.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dibatasi Kaca Akrilik

Di meja oval tempat Presiden biasa menerima tamu pun akan ditambahkan pembatas berupa kaca akrilik.

"Di meja oval yang akan menerima tamu-tamu yang diundang oleh Bapak Presiden, kami siapkan pembatas. Pembatas itu artinya kaca akrilik sehingga Bapak Presiden walaupun berhadapan tetap ada batas," jelas Heru.

Di samping itu, Heru menjelaskan, ruangan-ruangan di lingkungan Istana secara rutin dibuka jendelanya. Hal ini agar sirkulasi udara lancar dan tetap segar.

"Selain itu, tetap menggunakan masker, tetap cuci tangan, dan tetap masuk ke tabung disinfektan sehingga semuanya terjamin protokol kesehatan di Istana," tutur dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya