COVID-19 Mewabah Lagi, Kemenkes Vietnam Sebut Virus di Da Nang Lebih Mudah Menular

Kemenkes Vietnam menyebutkan bahwa virus penyebab COVId-19 yang kembali beredar lebih mudah menular

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 03 Agu 2020, 15:00 WIB
Seorang guru membagikan masker kepada siswa di dalam kelas di sekolah Marie Curie di Hanoi, Senin (4/5/2020). Vietnam membuka kembali aktivitas sekolah yang ditutup selama tiga bulan setelah dilaporkan tidak ada kasus virus corona COVID-19 baru hingga Sabtu, 2 Mei 2020. (Manan VATSYAYANA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Vietnam dibuat repot dengan kembali mewabahnya COVID-19 yang dimulai di wilayah Da Nang. Sebelumnya, Vietnam dianggap sebagai salah satu negara yang cukup berhasil mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.

"Di Da Nang, ada banyak sumber virus dan masih ada banyak infeksi dalam komunitas tersebut," kata pernyataan pemerintah seperti dikutip dari Straits Times pada Senin (3/8/2020).

Kementerian Kesehatan setempat mengatakan bahwa COVID-19 yang kembali mewabah di Vietnam berasal dari strain virus yang lebih menular.

Menurut Pelaksana Tugas Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long, strain virus baru ini dapat menginfeksi sekitar lima hingga enam orang. Pada periode sebelumnya, mereka hanya bisa menyebar ke 1,8 hingga 2,2 orang saja.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Mobilisasi Siswa Sekolah Militer

Petugas kesehatan membasmi kuman pada pasien COVID-19 asal Vietnam yang tiba di rumah sakit nasional penyakit tropis di Hanoi, Vietnam, Rabu (29/7/2020). Sebanyak 129 pekerja asal Vietnam dipulangkan dari Equatorial Guinea untuk mendapat perawatan COVID-19. (Bui Cuong Quyet/VNA via AP)

Pihak berwenang dilaporkan telah melakukan serangkaian tindakan untuk mengendalikan wabah di Da Nang. Salah satunya adalah dengan memobilisasi ratusan siswa sekolah militer untuk membantu melacak kontak dan mengampulkan sampel pengujian.

Kidong Park, perwakilan World Health Organization di Vietnam mengatakan bahwa negara tersebut telah mempersiapkan kemungkinan penularan masyarakat yang lebih luas setelah melaporkan kasus pertamanya pada Januari.

"Pemerintah selalu bertekad untuk memastikan bahwa masyarakat dilindungi dari COVID-19 dengan menjaga jumlah kasus yang relatif rendah di negara itu dan mengendalikan transmisi dalam komunitas," kata Park dikutip dari Channel News Asia.

Pada hari Sabtu (1/8/2020) lalu, pemerintah menyatakan bahwa mereka berencana untuk melakukan tes COVID-19 pada seluruh populasi di Da Nang yang mencapai 1,1 juta orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya