Anies Baswedan: Ada Lonjakan 584 Kasus Covid-19 di Jakarta Hari Ini

Jumlah tersebut, kata Anies Baswedan, melebihi kasus sehari sebelumnya yang mencapai 412.

oleh Ika Defianti diperbarui 29 Jul 2020, 15:20 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan terkait pengambilalihan pengelolaan air, Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (11/2). Pemprov DKI akan mengambil alih pengelolaan air dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PALYJA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut adanya penambahan pasien positif Covid-19 karena infeksi virus Corona sebanyak 584 kasus pada Rabu (29/7/2020). Jumlah tersebut, kata dia, melebihi kasus sehari sebelumnya yang mencapai 412.

"Hari ini angkanya agak besar di atas 400, diumumkan sore ini jumlahnya persisnya kita akan ada 584 kasus baru," kata Anies dalam diskusi daring, Jakarta, Rabu (29/7/2020).

Anies Baswedan menyatakan penambahan kasus tersebut akibat active case finding yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan di Ibu Kota.

Namun, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan adanya lonjakan kasus.

"Saya selalu sampaikan kalau ada angka positif harus kita syukuri ketahuan. Banyak dari kita yang menganggap kalau positif itu masalah," ucap Anies Baswedan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Klaster Perkantoran

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Dwi Oktavia membenarkan adanya ratusan karyawan perkantoran di Ibu Kota yang terpapar virus Corona atau Covid-19.

Dia menyebutkan berdasarkan data yang ada saat ini jumlah karyawan yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 440 orang di 68 perkantoran.

"Iya benar, itu menjadi kewaspadaan kita bersama," kata Dwi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (27/7/2020).

Dia menyebutkan berdasarkan data yang ada saat ini jumlah karyawan yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 440 orang di 68 perkantoran.

Dia mengimbau agar perusahaan dan karyawan tetep melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Mulai penggunaan masker, jaga jarak aman, hingga kapasitas ruangan.

"Saat makan siang jangan berkerumun, mengobrol berhadap-hadapan dalam jarak dekat, harus sering cuci tangan. Kalau tidak enak badan jangan masuk kerja," ucap Dwi.

Selain itu, dia mengimbau agar perkantoran yang memiliki akses jendela dapat dibuka setiap beberapa waktu. Hal tersebut guna sirkulasi udara di ruangan kerja.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya