Harley-Davidson Kembali Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Jadi Korban

Harley-Davidson kembali mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 500 karyawannya tahun ini

oleh Arief Aszhari diperbarui 14 Jul 2020, 18:02 WIB
Harley-Davidson Street Rod

Liputan6.com, Jakarta - Harley-Davidson kembali mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 500 karyawannya tahun ini. Hal tersebut, bertujuan untuk mengupayakan kembali untuk membangkitkan produsen motor legendaris asal Amerika Serikat tersebut dari keterpurukan akibat pandemi Corona Covid-19.

Menurut strategi restrukturisasi 'The Rewire' yang ditetapkan oleh CEO baru, Jochan Zeitz, Chief Financial Officer John Olin akan berhenti dan digantikan sementara oleh Bendahara, Darrel Thomas.

Melansir Carscoops, sejatinya alasan tersebut merupakan gunung es, karena perusahaan yang berbasis di Milwaukee akan melakukan PHK karena penurunan penjualan di Negeri paman Sam selama lima tahun, dan diperburuk dengan pandemi virus Corona.

Akibatnya, Harley-Davidson juga sudah memangkas produksi dan melakukan PHK sebanyak 140 pekerja bulan lalu di pabrik Pennyslvania dan Wisconsin.

Tujuan dari rencana perbaikan Harley-Davidson ini, agar organisasi perusahaan lebih ramping. Menurut sang CEO, ia ingin mengatur ulang lini produk, dan fokus pada kekuatan inti serta memprioritaskan pasar yang menguntungkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Biaya restrukturisasi

Secara total, rencana baru akan memotong 700 posisi secara global, menghasilkan biaya restrukturisasi US$50 juta pada tahun 2020, termasuk US$42 juta pada kuartal kedua.

Perbaikan diharapkan selesai pada akhir tahun, tetapi kemungkinan akan menyebabkan biaya restrukturisasi tambahan pada 2021.

3 dari 3 halaman

Bagaimana Nasib Motor Murah Harley-Davidson?

SAkKabar Harley-Davidson mempersiapkan motor dengan harga terjangkau sudah beredar sejak 2018 lalu. Langkah tersebut dinilai untuk memperkuat posisinya di Asia.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, mereka bekerja sama dengan pabrikan asal China, Qianjang Motorcycle. Rumornya, motor murah Harley-Davidson ini juga menggunakan salah satu produk dari perusahaan tersebut.

Isu yang paling santer terdengar ialah berbasis Benelli 302S. Artinya, motor murah Harley-Davidson ini tidak akan mengusung mesin berkonfigurasi V-Twin, melainkan 2 silinder inline.

Beberapa penggemar Harley-Davidson pun tak ingin karakteristik mesin 2-silinder V-Twin digantikan dengan konfigurasi inline. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi nilai jual tersendiri.

Sementara itu, sektor kaki-kakinya akan persis dengan Benelli 302S. Bagian depannya dihuni suspensi upside-down, sedangkan bagian belakang ditopang monoshock swingarm.

Sebenarnya, motor murah bernama Harley-Davidson HD338 ini dijadwalkan melakoni debutnya di China pada Juni 2020 lalu. Namun, lantaran pandemi COVID-19, peluncurannya terpaksa ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Sumber: Otosia.com

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya