Bill Gates Sebut Jumlah Besar Kasus Corona Kembali ke AS pada Oktober dan November

Bill Gates memperingatkan AS masih akan menjadi negara dengan kasus tertinggi Virus Corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2020, 11:39 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Pada Oktober-November, suhu di Amerika Serikat (AS) akan berada pada posisi rendah. Saat itu lah, epidemi Virus Corona COVID-19 akan kembali dalam jumlah besar.

Hal itu diungkapkan miliuner AS, Bill Gates saat berbicara dalam CNN Global Town Hall. Ia memperingatkan AS masih akan menjadi negara dengan kasus tertinggi penyakit yang disebabkan Sars-CoV-2.

"Penanganan lebih baik adalah mengurangi kematian, tapi, secara khusus memasuki Oktober dan November, hal ini akan kembali dalam jumlah besar, jika kita tidak mengendalikan tingkah laku kita sebagaimana saat ini," ujar Gates, dikutip pada Senin (29/6/2020).

Gates juga mengungkapkan kekecewaannya pada kurangnya tindakan pemerintahan Donald Trump dalam menghentikan penyebaran Virus Corona baru ini.

"Kita sangat perlu memikirkan dunia di sini, dan kalian tahu, bahwa saya masih sangat kecewa, dan tanpa kepemimpinan AS, sangat sulit untuk bersama-sama, kalian tahu, sebuah respons," ujarnya.

"Kabar baiknya hanya angka kematian turun, karena kita mempelajari bagaimana menangani orang-orang dengan lebih baik. Tapi gambaran dunia dan gambaran AS keduanya lebih suram dari yang saya perkirakan," imbuh Bill Gates.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bukan Kali Pertama

Berikut ini adalah beberapa saran karier terbaik dari Bill Gates, seorang pengusaha terkaya di dunia.

Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan amal yang didirikan bersama istrinya, Melinda Gates, pada 2000, menyalurkan US$ 100 juta untuk memerangi Virus Corona. Ini bukan pertama kalinya Gates memperingatkan soal konsekuensi wabah global.

Dia telah mengatakan sebelumnya pandemi Virus Corona akan menyebabkan rasa sakit "selama bertahun-tahun yang akan datang."

"Pandemi Covid-19 - pandemi modern pertama - akan menentukan era ini," tulisnya pada April.

"Tidak seorang pun yang hidup melalui 'Pandemi I' akan pernah melupakannya. Dan tidak mungkin untuk melebih-lebihkan rasa sakit yang dirasakan orang sekarang dan akan terus terasa selama bertahun-tahun mendatang."

Menurut data Universitas John Hopkins, 2,4 juta warga AS terinfeksi virus dan lebih dari 124.000 meninggal dunia.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya