Kue Klappertaart Mulai Diburu Pembeli

Menjelang Idulfitri 1433 Hijriyah, pesanan berbagai kue meningkat. Begitu juga dengan kue khas Manado, Klappertaart, yang penjualannya meningkat hingga tiga kali lipat.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Agu 2012, 19:33 WIB
Liputan6.com, Bandung: Menjelang Hari Raya Idulfitri 1433 Hijriyah, pesanan berbagai kue meningkat. Begitu juga dengan kue khas Manado, Klappertaart, yang menjelang Lebaran ini penjualannya meningkat hingga tiga kali lipat. "Paling banyak pesanan ada di Bandung," ujar Yunita S Meralda, pemilik Evieta Klappertaart saat ditemui tim Safari Ramadan 2012 di Perumahan Cigadung Baru, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/8).

Biasanya, Yunita mengaku, omzet penjualan mencapai Rp 300 juta per bulan. Umumnya, permintaan terbanyak pelanggan adalah untuk klappertaart basah orisinal dibandingkan varian klappertaart lainnya. "Soalnya yang ini lebih segar, dingin," ujarnya.

Yunita menambahkan, saat ini usaha kue perpaduan antara makanan khas Manado dan Belanda ini memiliki lebih dari 10 varian, di antaranya molen, bronis, banana roll, chese cake, bronis kukus, bronis panggang dan pai.(ADO)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya