26-6-1807: Sambaran Petir di Pabrik Mesiu Luxembourg Tewaskan 300 Orang

Pada 26 Juni 1807, petir menyambar sebuah pabrik mesiu (gunpowder) di Luxembourg dan menewaskan lebih dari 300 orang.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Jun 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi petir (iStock)

Liputan6.com, Jakarta- Pada 26 Juni 1807, petir menyambar pabrik mesiu (gunpowder) di negara kecil Eropa, Luxembourg.

Lebih dari 300 orang meninggal karena musibah tersebut. Bencana yang terjadi di Luxembourg itu juga mungkin merupakan serangan petir yang paling mematikan dalam sejarah.

Bahkan di AS saja, hantaman petir menewaskan sekitar 73 orang setiap tahun, tetapi korban hampir selalu terbunuh karena hantaman itu. 

Menurut History.com, Bumi mengalami 8 hingga 9 juta sambaran petir setiap hari.

Pada biasanya dalam satu tahun di AS, Negeri Paman Sam tersebut akan mengalami sekitar 70.000 badai petir di suatu tempat di wilayahnya, dan karena itu, ada sekitar 20 juta sambaran petir setiap tahun di negara tersebut, demikian seperti dikutip dari History.com, Jumat (26/6/2020). 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Invasi di Luxembourg

Ilustrasi petir. (AFP/Valery Hache)

Pasukan Napoleon menduduki Luxembourg, pada tahun 1807. Diktator Prancis menggunakan negara itu untuk menimbun senjata dan amunisi, dan untuk melakukannya, banyak bunker bawah tanah yang dibangun pada saat itu. 

Sebuah benteng yang terletak di kota Kirchberg, Luxembourg selatan, dibangun pada tahun 1732 dan digunakan sebagai gudang senjata.

Ketika kilat menyerang benteng pada 26 Juni, amunisi yang disimpan di dalam dinyalakan pada kontak, menyebabkan ledakan besar. 

Dua blok seluruhnya hancur karena ledakan, yang menyebabkan beberapa kebakaran lainnya berkobar di dekatnya. Kemudian, dalam laporan The London Times dikatakan bahwa "Kota ini telah jatuh ke dalam kecemasan dan kesusahan terbesar."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya