iPhone 12 Mulai Produksi Massal Bulan Depan

Walau belum dikonfimasi langsung oleh Apple tentang seri iPhone terbarunya itu, sebuah laporan beredar di internet yang mengklaim iPhone 12 siap diproduksi

oleh Yuslianson diperbarui 11 Jun 2020, 10:30 WIB
Gambar render iPhone 12. (Doc: Phone Arena)

Liputan6.com, Jakarta - Peluncuran smartphone terbaru Apple, iPhone 12, dilaporkan akan tertunda satu hingga dua bulan dari tanggal yang diprediksi banyak orang.

Walau belum dikonfimasi langsung oleh Apple tentang seri iPhone terbarunya itu, sebuah laporan beredar di internet yang mengklaim iPhone 12 siap diproduksi.

Dikutip dari laman GSM Arena, Kamis (11/6/2020), Apple akan menyelesaikan fase kedua Engineering Validaition dan Testing (EVT) iPhone 12 pada akhir bulan ini, dan akan mulai proses produksi masal semua model pada Juli 2020.

Raksasa teknologi berbasis di Cupertino itu dikabarkan akan meluncurkan empat model seri penerus iPhone 11, termasuk iPhone 12, iPhone 12 Max, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max.

 

2 dari 3 halaman

Peluncuran iPhone 12 Kembali Ditunda

Ilustrasi Apple (AP Photo/Mary Altaffer, File)

Laporan yang menyebut Apple akan menunda peluncuran iPhone terbaru kembali muncul. Kali ini, informasi itu diungkapkan CEO Broadcam, Hock Tan, melalui dalam pernyataannya ke Bloomberg.

Dikutip dari GSM Arena, Sabtu (6/6/2020), Hock mengatakan ada perusahaan ponsel besar di Amerika Utara yang menunda siklus produk terbesarnya. Meski tidak mengungkap namanya, hampir pasti perusahaan yang disebut adalah Apple.

Broadcom sendiri merupakan pemasok utama komponen iPhone. Salah satu komponen yang dipasok adalah Bluetooth dan Wi-Fi untuk model iPhone 11.

 

3 dari 3 halaman

Tidak Ada Perubahan Desain

Gambar render iPhone 12. (Doc: Phone Arena)

Meski mengalami penundaan, dijelaskan pula tidak ada perubahan dari sisi desain maupun produk yang akan ditawarkan.

Sekadar informasi, Apple biasanya akan menggelar peluncuran iPhone baru pada September tiap tahun, tapi untuk kali ini jadwal itu disebut akan berubah.

Hal itu tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan akan mereda. Informasi itu diperkuat pula oleh laporan dari bank investasi Cowen.

(Ysl/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya