Bima Arya: RS di Kota Bogor Terindikasi Jadi Sumber Penularan Baru COVID-19

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa rumah sakit tempat perawatan pasien kasus positif COVID--19 diindikasikan menjadi sumber atau tempat penularan baru kasus positif COVID-19.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 10 Jun 2020, 21:14 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya sedang mengecek kesiapan Mal BTM yang mengajukan izin kembali buka, Selasa (9/6/2020). Salah satu mal di Kota Bogor ini tutup selama tiga bulan untuk mencegah penularan Covid-19. (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa rumah sakit tempat perawatan pasien kasus positif COVID--19 diindikasikan menjadi sumber atau tempat penularan baru kasus positif COVID-19.

Pernyataan itu disampaikannya pada konferensi video di Balai Kota Bogor, Rabu (10/6/2020). Bima meyampaikan kabar adanya tambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor sebanyak 16 kasus pada hari ini.

Menurut dia tambahan kasus positif COVID-19 yang sangat tinggi ini, setelah diurai dan dilacak, sebagian besar indikasi penularanya di rumah sakit tempat perawatan pasien positif virus COVID-19.

"Ada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 di Kota Bogor yang diduga menjadi potensi tempat penularan dari 16 kasus baru positif COVID-19 hari ini," katanya seperti dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan saat ini ada 59 kasus positif COVID-19 yang sedang ditangani oleh rumah sakit. Sebanyak 21 kasus positif diisolasi ruang perawatan di rumah sakit dan 38 kasus positif lainnya diisolasi secara mandiri.

Setelah dilakukan pelacakan, kata dia, maka semua pasien kasus positif COVID-19 diarahkan untuk diisolasi ruang perawatan di rumah sakit. "Ini untuk memastikan dilakukan perawatan dengan pengawasan secara ketat," katanya.

"Saya perintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk menguatkan audit protokol kesehatan di rumah sakit dan puskesmas di Kota Bogor," kata dia.

Bima menyebut salah satu potensi penularan kasus COVID-19 lainnya adalah bersumber dari salah satu dinas di lingkungan Pemerintah Kota Bogor. Untuk itu, langkah antisipasi yang dilakukan dengan menguatkan penerapan protokol kesehatan di dinas-dinas di Pemerintah Kota Bogor.

Pemerintah Kota Bogor, kata dia, juga akan melakukan pengawasan secara ketat di kantor-kantor dinas pemerintahan agar tidak ada potensi tambahan pasien posotif COVID-19.

"Kondisi seperti ini kita harus terus disikapi dengan peningkatkan disiplin dan prokotol kesehatan di semua tempat," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Antisipasi Penularan

Ia menegaskan untuk mengantisipasi penularan COVID-19 kuncinya adalah menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Protokol kesehatan harus lebih ditingkatkan, yakni dengan selalu memakai masker, menjaga jarak fisik, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.

Semua pihak diingatkan harus betul-betul meningkatkan protokol kesehatan.

"Kita tidak ingin ada lagi tambahan kasus positif COVID-19," tandas Bima Arya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya