Erick Thohir: 100 Persen BUMN Sudah Siap Jalankan New Normal

Seluruh protokol new normal di BUMN sudah komplit meskipun target penyelesaiannya telat 2 hari.

oleh Athika Rahma diperbarui 29 Mei 2020, 13:50 WIB
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memberi paparan saat mengunjungi Kantor Liputan 6 di SCTV TOWER, Jakarta, Senin (10/12). Kunjungan Erick Thohir dalam rangka roadshow ke beberapa media. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, seluruh BUMN telah melaporkan protokol kesiapan antisipasi new normal dengan lengkap pada Kamis 27 Mei 2020.

Erick bilang, seluruh protokol new normal BUMN sudah komplit meskipun target penyelesaiannya telat 2 hari dari yang dijadwalkan, yaitu tanggal 25 Mei 2020.

"Meskipun telat yang harusnya tanggal 25 (Mei), mohon maaf tanggal 27 kemarin baru komplit 100 persen BUMN protokol Covid-19," ujar Erick dalam diskusi virtual, Jumat (29/5/2020).

Dirinya melanjutkan, Kementerian BUMN memang sudah sangat tegas dalam mendorong persiapan protokol new normal ini, karena BUMN harus siap jika suatu saat pembatasan sosial dilonggarkan dan aktivitas ekonomi kembali dibuka.

Seperti yang diketahui, lini bisnis BUMN tidak hanya terpatok di satu sektor tapi banyak sektor, mulai dari perdagangan hingga perhubungan. Kemudian, lokasi BUMN pun tersebar di seluruh Indonesia sehingga akan lebih baik jika protokol kesehatannya sudah siap jauh-jauh hari.

"Bayangkan, kalau ketika Pak Presiden bilang siapkan protokol tanggal 5 (Mei), kita baru mulai tanggal 26, lalu PSBB dibuka 8 Juni misalnya, kita tidak siap kan, makanya Kementerian sangat keras mengenai hal ini," jelasnya.

 

2 dari 2 halaman

Belum Siap

Gedung Kementrian BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan ada beberapa BUMN yang memang belum melengkapi administrasi penyusunan protokol kesehatan dengan detail, seperti PT PANN (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero). Sementara yang lainnya sudah melaporkan dengan lengkap dan siap menjalankan protokol New Normal.

"Sampai kapan, itu jadi catatan Pak Menteri untuk masing-masing perusahaan," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya