Pulih dari Corona COVID-19, PM Inggris Akan Mulai Bekerja Lagi

Hanya dua minggu setelah meninggalkan rumah sakit pasca-perawatan, PM Inggris Boris Johnson menyatakan siap bekerja.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 26 Apr 2020, 18:18 WIB
Perdana menteri baru Inggris Boris Johnson (AFP Photo)

Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan kembali bekerja di Downing Street pada Senin, 27 April 2020 setelah 'bertempur' melawan Virus Corona COVID-19.

Dikutip dari laman Skynews, Minggu (26/4/2020) hanya dua minggu setelah meninggalkan rumah sakit pasca-perawatan, Boris Johnson menyatakan siap bekerja.

"Dia siap untuk bekerja dan akan kembali hari Senin," kata sumber Downing Street kepada Skynews.

Hadirnya PM Inggris itu disambut oleh rekan-rekan di kabinetnya. Sebut saja anggota parlemen yaitu Tory.

Tory menyatakan bahwa dirinya khawatir dengan kondisi Boris Johnson. Ia juga khawatir dengan kondisi negara karena mengalami kekosongan kursi petinggi di pemerintahan.

Ada klaim bahwa dalam ketidakhadirannya tidak ada strategi yang jelas tentang kapan dan bagaimana cara meringankan pembatasan lockdown dan saran bahwa menteri kabinet sangat terpecah mengenai apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Tetapi kembalinya Boris Johnson dangat bermakna bagi mereka.

Saat kembali bekerja, Johnson harus menghadapi sejumlah kritik terkait penanganan wabah itu di negaranya. Mulai dari angka kematian yang terus menanjak hingga kurangnya Alat Perlindungan Diri (APD) dan minimnya pengetesan, khususnya untuk garda terdepan petugas kesehatan dan pekerja sosial.

"Pemerintah belum selincah yang seharusnya," ujar Ketua Dewan Asosiasi Medis Inggris Chaand Nagpaul.

Selain itu, Boris Johnson juga harus menghadapi tuntutan soal strategi Inggris dalam mengakhiri karantina wilayah yang dilakukan demi mengerem penyebaran wabah virus corona. Sebab, kebijakan itu telah menghantam perekonomian Inggris.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Pulih dan Hubungi Donald Trump

PM Boris Johnson bersalaman dengan Presiden Donald Trump pada Sidang Umum PBB tahun 2017. (Source: AP/ Evan Vucci)

Setelah kondisinya dinyatakan stabil pasca-sembuh dari infeksi Virus Corona COVID-19, Perdana Menteri Inggris Boris Boris Johnson mulai melakukan aktivitas seperti biasa.

Dalam aktivitas pertamanya, Boris Johnson menelepon Presiden Amerika Serikat Donald Trump, demikian dikutip dari laman Telegraph.co.uk.

Perdana Menteri Inggris itu juga akan melanjutkan audiensi regulernya dengan Ratu Inggris untuk pertama kalinya setelah tiga minggu lalu.

Boris Johnson mengatakan kepada Donald Trump bahwa ia "merasa lebih baik dan sedang dalam masa pemulihan", demikian disampaikan oleh pihak Gedung Putih.

Seorang juru bicara mengatakan: "Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Boris Johnson menegaskan kembali kerja sama antara kedua negara.

Eratnya kerja sama kedua negara akan dilakukan lewat agenda G7 dan G20 untuk kembali ekonomi global dan memastikan perawatan medis.

Selain itu Donald Trump dan Boris Boris Johnson juga membahas permasalahan bilateral dan isu global -- termasuk berbagai komitmen untuk mencapai perjanjian perdagangan bebas Amerika Serikat - Inggris.

Perdana Menteri Inggris Boris Boris Johnson sempat dilarikan ke unit perawatan intensif (ICU) karena sakit akibat Virus Corona jenis baru atau COVID-19. Namun, pada Kamis 9 April malam waktu London, kondisinya dinyatakan telah pulih dari COVID-19, namun masih berada dalam pengawasan rumah sakit.

"Perdana Menteri telah dipindahkan malam ini dari ICU ke ruang rawat biasa dan akan tetap mendapat pengawasan ketat selagi dirinya berada di masa awal pemulihan. Beliau sangat amat merasa baik," kata juru bicara kantor pemerintahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya