Petinggi Apple Pindah ke Microsoft untuk Tangani Proyek HoloLens

Salah seorang petinggi Apple meninggalkan perusahaan dan pindah ke Microsoft untuk menangani proyek HoloLens

oleh M Hidayat diperbarui 08 Apr 2020, 16:00 WIB
Papan Nama Booth Microsoft di Computex 2017. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Salah seorang petinggi Apple di bidang pengembangan 5G, Rubén Caballero, meninggalkan perusahaan dan pindah ke Microsoft.

Mengutip Bloomberg via Venture Beat, Rabu (8/4/2020), di Microsoft Rubén akan menangani divisi Mixed Reality dan Kecerdasan Buatan. Itu termasuk HoloLens, Special Projects, dan beberapa proyek lainnya.

Di Apple, Rubén telah bekerja 14 tahun dan selama itu dia secara intensif terlibat di pengembangan komponen antena dan cip nirkabel untuk iPhone, iPad, Mac, Apple TV dan AirPort.

Adapun HoloLens merupakan salah satu produk utama Microsoft yang dapat memanfaatkan keahlian Rubén di teknologi seluler. Headset tersebut menggunakan Wi-Fi dan Bluetooth untuk komunikasi, tetapi tidak memiliki kemampuan seluler terintegrasi.

2 dari 2 halaman

Akses Skype Kini Tidak Perlu Buat Akun dan Unduh Aplikasi

Sebelumnya Microsoft mengumumkan sejumlah peningkatan untuk layanan video conference miliknya, yakni Skype. Dengan pembaruan ini, layanan Skype dibuat lebih mudah untuk diakses pengguna.

Dikutip dari 9to5Mac, Senin (6/4/2020), Microsoft kini memungkinkan pengguna tidak perlu mendaftar untuk memakai layanan Skype. Selain itu, pengguna tidak perlu lagi mengunduh software ini untuk memakainya.

Informasi ini diketahui pertama kali dari akun Skype di Twitter dan situs resminya beberapa waktu lalu. Perubahan lain yang tidak kalah penting adalah tampilan layanan ini dibuat lebih simpel.

"Memperkenalkan cara sederhana untuk terhubung dengan orang penting dalam hidupmu dengan Skype, tidak perlu mendaftar atau mengunduh lebih dulu," tulis perusahaan dalam pengumumannya.

Tidak hanya itu, Skype juga memungkinkan layanannya diakses dari tautan yang dapat dibuka dari satu klik saja. Pengguna pun dapat mengakses layanan tersebut tanpa batas.

"Pengguna akan mendapatkan fitur lengkap yang dibutuhkan. Tautan pertemuan pengguna tidak akan kedaluwarsa dan dapat digunakan kapan saja," tulis perusahaan.

Keputusan perusahaan melakukan hal ini disebut tidak lepas dari kepopuleran Zoom sebagai penyedia layanan serupa, yang kini meroket di tengah imbauan untuk melakukan aktivitas di rumah. 

Untuk itu, ada kemungkinan Microsoft menghadirkan fitur anyar di Skype untuk mampu bersaing. Terlebih, layanan video conference saat ini memang sedang banyak digunakan mengingat ada imbauan untuk beraktivitas di rumah.2 dari 3 halaman

(Why/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya