Cegah Penularan Covid-19, Ratusan Penumpang KM Lambelu Dikarantina di Sikka

Sebelumnya, sempat terjadi penolakan dari aktivis terhadap kedatangan KM Lambelu di Sikka. Hal ini untuk menekan penularan pandemi corona covid-19.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 07 Apr 2020, 01:25 WIB
Anggota Cipayung cabang Sikka menggelar aksi penolakan kedatangan KM Lambelu di Pelabuhan Lorens Say. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Liputan6.com, Sikka - Puluhan oraganisasi mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung di Kabupayen Sikka menggelar aksi di Pelabuhan Lorens Say Maumere. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus corona covid-19 melalui kedatangan orang dari daerah perantauan. 

Sejumlah aktivis Cipayung Kabupaten Sikka mengelar aksi menolak keras kedatangan KM Lambelu yang membawa ratusan penumpang dari luar Sikka. Sesuai jadwal kapal ini akan bersandar di pelabuhan itu, Senin (6/4/2020).

Puluhan mahasiswa dari organisasi Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Sikka dengan spanduk melakukan orasi tepat di pintu masuk pelabuhan Lorens Say Maumere, Minggu (5/4/2020) petang.

Ketua GMNI Sikka, Alvinus L Ganggung dalam orasinya menyampaikan, pasien positif corona covid-19 dari hari ke hari mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Dia mengatakan, Kabupaten Sikka sendiri tercatat di gugus tugas percepatan pencegahan dan penanganan covid-19 Kabupaten Sikka terdapat 3.464 pelaku perjalanan dalam pengawasan (P2DP), Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan 1 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Diprediksi, jumlah ini akan terus meningkat.

"Hingga Sabtu (4/4/2020) secara nasional tercatat 1.986 kasus. Dari jumlah itu korban meninggal mencapai 181 jiwa dan yang sembuh 134 orang," ungkapnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, sebut Alvin, Kelompok Cipayung Kabupaten Sikka mendesak pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk segera mengeluarkan surat larangan terhadap pelayanan pelayaran kapal penumpang dan layanan maskapai penerbangan yang ada di Kabupaten Sikka untuk sementara waktu.

"Kami dari kelompok cipayung Kabupaten Sikka minta Pemkab Sikka agar berkomiten secara tegas menolak berlabunya KM Lambelu di pelabuhan L. Say Maumere, Senin (6/4/2020) besok," sebutnya.

Menyikapi kondisi ini, pihak Cipayung Kabupaten Sikka, mendesak Pelni dan agen pelayaran penumpang lainya untuk siap bertanggung jawab sepenuhnya jika penumpang yang ada dalam kapal ada yang terinfeksi Covid-19.

"Jika KM Lambelu dipaksakan untuk berlabuh maka kami mendesak Pemkab Sikka melakukan koordinasi dengan Pelni untuk mengupayakan KM Lambelu harus berlabuh pada siang hari sehingga proses pengawasannya lebih efektif," ujarnya.

Pihak cipayung Kabupaten Sikka juga menuntut agar dilakukan pendataan secara detail dan menyeluruh terhadap para penumpang agar bisa mengetahui tempat asal keberangkatan dan tujuan penumpang. Mengadakan pengawasan sernaksimal mungkin di pintu masuk maupun pintu keluar. Tidak diperbolehkan bagi keluarga untuk menjemput penumpang kapal.

Untuk itu Pemkab sedaratan Flores dan Lembata diminta agar agar saling berkoordinasi menyiapkan transpotasi untuk proses mobilisasi para penumpang menuju daerah tujuan penumpang secara teatur. Pemda Sikka juga harus segera mengadakan tes swab bagi penumpang yang diduga terinfeksi corona covid-19.

"Kami meminta agar pemerintah untuk tidak memperbolehkan para perantau yang datang dari daerah terpapar covid-19 untuk melakukan karantina mandiri di rumah, maka dari itu pemkab Sikka harus menyediakan tempat untuk karantina terpusat agar bisa terkontrol dengan baik," tegasnya.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Penumpang Dikarantina

Anggota Cipayung cabang Sikka menggelar aksi penolakan kedatangan KM Lambelu di Pelabuhan Lorens Say. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Pemerintah daerah kabupaten Sikka dalam rapat Minggu malam mengatakan, 233 penumpang yang akan turun di pelabuhan laut Lorens Say, Senin (6/4/2020) 21.00 malam akan dikarantinakan terpusat di tempat yang sudah disiapkan pemerintah.

Kepastian karantina terpusat disampaikan Penjabat Sekretaris Kabupaten Sikka Wilhelmus Sirilus kepada media, Minggu (5/4/2020) malam di Aula Kantor Dinkes Kabupaten Sikka.

Dalam rapat koordinasi bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah. Sebelumnya, rapat koordinasi ini dipimpin langsung Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

Penjabat Sekda Sikka yang juga Ketua Satgas Pencegahan Covid Sikka menegaskan pemerintah daerah berupaya memutuskan mata rantai penularan virus corona. Untuk itu, semua penumpang yang turun dari KM Lambelu harus dikarantina secara terpusat.

Wilhelmus Sirilus mengatakan pemerintah sudah menyiapkan sejumlah tempat. Dia tidak menyebutkan nama tempatnya. Dia meyakini tempat-tempat yang sudah disiapkan layak dijadikan karantina terpusat.

Dia menambahkan Satgas Covid Sikka akan menerapkan protokoler pemeriksaan terhadap semua penumpang dan barang yang dibawa. Setelah itu, para penumpang akan dimobilisasi ke tempat karantina dengan 5 buah kendaraan yang sudah disiapkan.

Selama di tempat karantina, lanjutnya, mereka yang sedang menjalani karantina tidak bisa dikunjungi oleh siapa pun. Di tempat karantina, disiapkan petugas kesehatan dan personel keamanan.

KM Lambelu dijadwalkan tiba di Pelabuhan Laurens Say pukul 21.00 Wita. Penjabat Sekda Sikka sudah berkoordinasi dengan Kepala Pelni Maumere agar diupayakan kapal tersebut berlabuh pada Selasa (7/4/2020) pagi sehingga memudahkan proses pemeriksaan kesehatan dan mobilisasi ke tempat karantina.

 

3 dari 3 halaman

Kapal Tak Berlabuh di Larantuka

Pemerintah Kabupaten Sikka antisipasi masuknya Virus Corona COVID-19 di sana.

Sementara Kepala Pelni Maumere Surahman yang duhubungi usai rapat koordinasi Satgas Pencegahan Covid Sikka di Aula Dinas Kesehatan, Minggu (5/4/2020) malam, membenarkan KM Lambelu tidak masuk Pelabuhan Larantuka.

Jadwal pelayaran KM Lambelu untuk kali ini, berakhir di Pelabuhan Laurens Say Maumere. Kapal ini langsung berbalik arah menuju Baubau, dan tidak singgah di Pelabuhan Larantuka.

Padahal, jadwal normal kapal ini adalah bertolak dari Nunukan, selanjutnya Tarakan, Balikpapan, Makasar, Baubau, Maumere, dan Larantuka. Dari Larantuka, terus balik lagi ke Baubau, Makasar, Balikpapan, Tarakan, dan kembali ke Nunukan.

Ketika ditanya alasan KM Lambelu tidak masuk Pelabuhan Larantuka, Surahman menjawab terjadi deviasi. Dia sendiri tidak bisa menjelaskan apa alasan sehingga terjadi deviasi.

"Final di Maumere. Tidak masuk Larantuka. Itu deviasi. Ada kebijakan dari pusat," jelas Surahman.

Surahman menjelaskan ada 233 penumpang yang akan turun di Pelabuhan Laurens Say. Dia sendiri tidak tahu para penumpang tersebut apakah semuanya berasal dari Kabupaten Sikka ataukah ada juga penumpang dari daerah lain.

"Itu berdasar manifest, tujuannya Maumere," urai dia.

KM Lambelu sesuai jadwal tiba di Pelabuhan Laurens Say Maumere pada Senin (6/4) pukul 21.00 Wita. Terkait permintaan Satgas Pencegahan Covid Sikka agar kapal tersebut bisa bersandar pada Selasa (7/4/2020) pagi, Surahman mengaku akan koordinasikan dengan nahkoda dan kantor pusat.

"Nanti kita koordinasi ke kapal dan kantor pusat," jawabnya.

Satgas Covid Sikka meminta agar KM Lambelu diperlambat pelayarannya sehingga berlabuh Selasa (7/4/2020) pagi. Hal ini untuk membantu proses pemeriksaan dan evakuasi penumpang ke tempat karantina terpusat. Pemerintah daerah setempat akan mengkarantinakan semua penumpang yang turun di Maumere.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya